Jakarta, TAMBANG – Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menerjunkan Inspekur Tambang (IT) untuk menyelidiki penyebab meledaknya tambang batu bara di Sawahlunto, Sumatera Barat, Jumat (9/12).
“Kami sudah menugaskan rekan-rekan IT penempatan Sumbar untuk ke lokasi, untuk memastikan penyebab kejadian tersebut,“ ujar Direktur Teknik dan Lingkungan Ditjen Minerba, Sunindyo Suryo Herdadi melalui pesan singkat.
Dijelaskan, ledakan tambang batu bara terjadi di lubang SD C2 atau lori 2 wilayah IUP PT Nusa Alam Lestari (NAL), Desa Salak, Kota Sawahlunto, Sumbar.
Berdasarkan informasi yang tercantum dalam Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian ESDM, PT NAL merupakan perusahaan pemilik IUP Operasi Produksi dengan luas mencapai 94,20 hektar.
Sejauh ini, letusan dikabarkan berasal dari gas metana yang terkandung dalam lubang galian batu bara tersebut. Sebanyak 15 pekerja terjebak dalam lubang, 9 di antaranya berhasil dievakuasi.
Dari 9 orang itu, 5 mengalami luka-luka dan 4 orang ditemukan sudah tidak bernyawa. Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Jumat pagi sekitar pukul 08.30 WIB.
“Diketahui terdapat 15 orang dari pekerja lubang dalam. Yang berhasil keluar dari dalam lubang 9 orang,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam keterangannya.