Jakarta, TAMBANG – Meski laju USD melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia namun, tidak banyak berimbas pada mata uang Rupiah yang masih dalam pelemahannya.
Pengamat Pasar Modal Analis Efek Indonesia (AEI), Riza Priyambadha, menganalisis, pergerakan ini sesuai dengan perkiraan sebelumnya dimana belum adanya sejumlah sentimen positif yang signifikan mengangkat Rupiah membuat pergerakannya cenderung masih dalam tren pelemahannya.
Rupiah kembali melemah setelah Badan Anggaran DPR RI melakukan Rapat Panja Perumus Kesimpulan dengan Pemerintah, mengenai pembahasan kesimpulan laporan realisasi Semester I dan Prognosis Semester II APBN TA dimana menyangsikan pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 5,4 persen.
Reza memperkiraka, Rupiah akan bergerak di kisaran 14.492-14.477. Dari sisi tren terlihat masih adanya peluang bagi Rupiah untuk kembali melemah seiring minimnya sentimen positif dari dalam negeri. Untuk itu, diharapkan laju Rupiah dapat menyerap sentimen pelemahan USD terhadap sejumlah mata uang utama global lainnya untuk menahan pelemahan lebih lanjut.
“Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat Rupiah kembali melemah,” kata Reza.
Review IHSG Update 23 Juli 2018
Kembalinya aksi beli dengan memanfaatkan pelemahan sebelumnya, terutama investor asing yang mencatatkan pembelian bersih senilai Rp347,56 miliar di awal pekan mampu membuat laju IHSG kembali menghijau dan mengesampingkan perkiraan masih akan melemahnya IHSG.
Bahkan kenaikan ini mampu melampaui pergerakan sejumlah indeks saham Asia yang bergerak melemah dan di tengah masih melemahnya laju Rupiah. Sejumlah saham-saham berkapitalisasi besar kembali diburu pelaku pasar sehingga mengangkat IHSG.
Pergerakan IHSG mampu melampaui target resisten di kisaran 5883-5890 seiring kembalinya aksi beli pelaku pasar.
Prediksi (24/7): Diharapkan IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas support 5878-5889 dan Resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5924-5932. Pergerakan IHSG yang kembali menguat diharapkan dapat membuka peluang kenaikan kembali seiring masih adanya potensi penguatan secara tren yang terjadi.
Namun demikian, kondisi Rupiah yang masih melemah dan bursa saham global yang kembali melemah dapat menghalangi laju IHSG untuk kembali bergerak positif. Diharapkan IHSG dapat bertahan terhadap kondisi tersebut.
“ Tetap mewaspadai terhadap sentimen-sentimen yang dapat membuat IHSG kembali melemah,” pungkas Reza.