Jakarta, TAMBANG – PT Krakaktau Steel (Persero) Tbk berhasil mencetak keuntungan dengan laba bersih sebesar USD 23,6 juta pada tahun 2020. Capaian tersebut melonjak setelah tahun sebelumnya emiten berkode saham KRAS itu, mencatatkan rugi bersih sebesar USD 503,6 juta.
Menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (25/5), pendapatan neto KRAS di tahun 2020 didominasi penjualan produk baja ke pasar lokal sebesar USD 1,04 miliar, sedangkan penjualan baja ekspor perusahaan ini tercatat sebesar USD 80,81 juta.
Di tahun 2020, KRAS juga meraih pendapatan neto dari segmen jasa pengelolaan pelabuhan sebesar USD 77,82 juta, penjualan listrik sebesar USD 38,17 juta, rekayasa dan konstruksi sebesar USD 29,51 juta, real estat dan perhotelan sebesar USD 23,17 juta, jasa pengiriman barang sebesar USD 21,05 juta, dan jasa lainnya sebesar USD 40,82 juta.
Beban pokok pendapatan KRAS turun 13,57% disbanding tahun sebelumnya menjadi USD 1,21 miliar pada tahun 2020. Sedangkan pada tahun sebelumnya, beban pokok pendapatan KRAS berada di level USD 1,40 miliar.
KRAS mencetak laba bruto sebesar USD 138,78 juta pada tahun 2020 atau tumbuh 721,66%) dibandingkan realisasi laba bruto di tahun 2019 sebesar USD 16,89 juta.
KRAS juga memperoleh laba operasi sebesar USD 166,65 juta pada tahun 2020. Pada tahun 2019, perusahaan pelat merah ini mengalami rugi operasi sebesar USD 448,76 juta.
Pada tahun 2020, KRAS turut meraup laba selisih kurs sebesar USD 8,80 juta. Hasil ini berbanding terbalik dengan tahun 2019 tatkala KRAS mengalami rugi selisih kurs sebesar USD 32,56 juta.
KRAS memiliki total aset sebanyak USD 3,48 miliar pada tahun 2020 atau naik 6,09% dibandingkan total aset perusahaan di tahun 2019 sebesar USD 3,28 miliar.
Per akhir tahun 2020, KRAS memiliki total liabilitas sebesar USD 3,03 miliar. Adapun total ekuitas KRAS pada tahun lalu tercatat sebesar USD 448,72 juta.