Jakarta, TAMBANG – Tahap pertama Proyek Indonesia Deepwater Development (IDD), yang dikembangkan Chevron, untuk pengembangan Lapangan Bangka sejak Agustus 2016 lalu, telah menghasilkan delapan kargo gas alam cair (LNG) yang dikapalkan dari Terminal LNG Bontang.
Managing Director Chevron IndoAsia Business Unit Chuck Taylor mengatakan, tahap kedua Proyek IDD, pengembangan Gendalo – Gehem, memberikan peluang nyata untuk memaksimalkan nilai dari aset-aset gas laut dalam ini, bagi seluruh pemangku kepentingan.
Studi dan konsep kelayakan pekerjaan keteknikan dan desain, atau pre-Front End Engineering and Design,atas proyek IDD yang telah dimulai pada Desember 2017 berjalan dengan baik. Optimalisasi konsep pengembangan dan dasar penyederhanaan rancangan menunjukkan, pengembangan modal dan pengurangan biaya operasional yang signifikan.
“Kami berupaya untuk menyelesaian studi-studi ini sesegera mungkin dan akan terus bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk melanjutkan Proyek Nasional Strategis ini ke tahap selanjutnya,” kata Chuck Taylor, dalam keterangan resminya, Minggu (15/4).
Chevron (sebagai operator) memegang 63 persen saham kepemilikan di Proyek IDD (secara agregat), bersama mitra joint venture lainnya, yaitu Eni, Tip Top, PHE, dan para mitra Muara Bakau.
Sebagai salah satu perusahaan energi terintegrasi terdepan di dunia dan khususnya di Indonesia, Chevron telah memproduksi lebih dari 13 miliar barel minyak, dari lapangan-lapangan migas darat di Riau, Sumatera dan lapangan-lapangan migas lepas pantai di Kalimantan Timur, untuk pemenuhan kebutuhan energi dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Dalam mengoperasikan blok migas, Chevron bekerja di bawah pengawasan SKK Migas berdasarkan kontrak kerja sama atau Production Sharing Contract(PSC).