Nova Farida
[email protected]
Jakarta-TAMBANG. Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengaku menyarankan Presiden Joko Widodo agar PT Pertamina (Persero) bekerjasama dengan perusahaan minyak asal Angola, Sonangol EP.
Saran itu, diakui Surya bertujuan membantu pemerintah baru agar bisa menghemat dari impor minyak dan bahan bakar minyak (BBM). Maklum, selama ini Pertamina mengimpor minyak melalui pihak ketiga atau trader alias tidak membeli minyak langsung ke produsennya. Ini yang menjadikan minyak impor mahal.
“Jika Indonesia membeli langsung ke produsen, saya yakin biaya impor bisa ditekan,” papar Surya, seperti yang terlansir harian Kontan, Kamis (6/11).
Grup Sonangol merupakan kongsi lama Surya Paloh. Tahun 2009, Surya Energi mendapat pinjaman modal dari China Sonangol International Holding Ltd. Anak usaha Sonangol EP tersebut menyuntikkan dana US$ 200 juta ke Surya Energi untuk menggarap Blok Cepu.
Asal tahu saja, Surya Energi adalah pemilik 75% saham PT Asri Darma Sejahtera. Sementara 25 persen saham perusahaan ini dikuasai oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Asri Darma inilah yang mendekap 4,5% saham blok minyak jumbo di Cepu.
Direktur Utama Surya Energi, Reri Murdijat menyatakan Surya Energi memang terlibat memfasilitasi kerjasama Pertamina dengan Sonangol. Namun, “Kami tidak memiliki hubungan apapun dalam kerjasama antara Pertamina dengan Sonangol,” tandas dia.
Dia menyatakan, kerjasama Surya Energi dengan Grup Sonangol sebatas pada pendanaan proyek Blok Cepu tahun 2009 yang senilai US$ 200 juta itu. “Saya enggak bisa ngomong lebih detail,” jelas dia. Bisnis minyak memang menggiurkan. Mudah-mudahan saja deal bisnis ini tak melahirkan trader baru.