Jakarta – TAMBANG. Di tengah kondisi seperti saat ini, pelaku usaha tambang dihadapkan dengan dua tantangan yakni melakukan efisiensi dan dituntut untuk meningkatkan kegiatan usaha produksi demi keberlangsungan usaha di masa mendatang.
Tentu saja pelaku usaha tambang mesti mengambil keputusan yang tepat agar kegiatan efisiensi dan peningkatan produksi dapat berjalan beriringan. Seperti diketahui pengeluaran terbesar dalam kegiatan usaha pertambangan adalah kegiatan produksi. Di mana dari total pembiayaan kegiatan produksi, sekitar 60% sampai 70%-nya habis hanya untuk penggunaan bahan bakar.
Artinya, jika meningkatkan kegiatan produksi maka kebutuhan akan bahan bakar akan meningkat, namun di sisi lain pelaku usaha perlu melakukan kegiatan efisiensi agar dapat bertahan di tengah kondisi sulit seperti saat ini.
Adapun kegiatan efisiensi penggunaan bahan bakar yang dilakukan pelaku usaha tambang maupun kontraktor tambang, di antaranya adalah dengan melakukan pelatihan ulang kepada operator alat berat, serta menggunakan aplikasi economic mode pada kendaraan alat berat.
Selain kegiatan tersebut, kegiatan perawatan dan pemeliharan kendaraan alat berat secara berkala juga dapat menurunkan konsumsi bahan bakar pada unit kendaraan berat. Salah satunya dengan memperhatikan masa pakai fuel filter pada unit alat berat.
Fuel filter sebagai salah satu komponen paling penting dalam unit kendaraan alat berat, jarang sekali diperhatikan alias disepelekan. Padahal, menurut Sales and Marketing Manager PT Jimco Sukses Indonesia, Irawan Ongkowijoyo, keberadaan fuel filter dapat mempengaruhi kinerja dan konsumsi bahan bakar kendaraan alat berat. Akibat yang terjadi jika menyepelekan perawatan fuel filter adalah bahan bakar menjadi lebih boros, tarikan menjadi lebih berat dan dapat merusak injector atau mesin.
Kondisi ini diperparah dengan kualitas bahan bakar yang tidak baik, di mana kualitas solar secara umum di Indonesia memiliki kadar sulfur 2000 ppm dan 500 ppm untuk biosolar. Jauh dari tingkat kualitas solar di negara lain yang umumnya memiliki rata-rata sulfur 300 ppm.
Fuel filter sendiri memiliki fungsi untuk menyaring kotoran yang ada di dalam solar sehingga tidak memasuki Injektor. Apalagi bahan bakar di tambang atau daerah-daerah yang sulit dijangkau memiliki kualitas lebih buruk, di mana solar memiliki kandungan air yang cukup banyak.
Guna memilih produk fuel filter yang berkualitas, dapat dilihat dari jenis kertas filter yang digunakan. Hal ini penting, karena kertas dalam filter memiliki tugas untuk menyaring kotoran yang terbawa dalam solar. ”Kalau kertas filter-nya tidak bagus, penyaringan menjadi tidak efisien sehingga menyebabkan pembakaran menjadi tidak sempurna, akibatnya adalah konsumsi bahan bakar menjadi boros bahkan dapat berujung pada rusaknya mesin kendaraan,” ucap Irawan.
Sebagai penyedia solusi filtration, produk fuel filtration JIMCO lanjut dia, telah menggunakan kertas filter terbaik, sesuai dengan standar OEM yang diproduksi oleh pabrik kertas filter terbaik di dunia. JIMCO mengaku harus rela mendatangkan kertas filter dari Finlandia untuk menyediakan kualitas fuel filter di dalam negeri sesuai dengan standar kualitas Jepang dan Eropa. Perlu diketahui, fuel filter JIMCO juga dapat diaplikasikan pada kendaraan penumpang, kendaraan komersial, alat berat, kapal, dan diesel engine.
”Dengan kualitas kertas filter terbaik, maka penyaringan pun jadi sempurna dan menghasilkan Fuel yang bersih, sehingga membuat proses pembakaran menjadi sempurna. Ini yang menyebabkan penggunaan bahan bakar menjadi lebih efesien,” katanya.
Adapun efisiensi konsumsi bahan bakar dengan kondisi kualitas dan penyaringan yang sempurna, idealnya dapat tercipta hingga 30%. Produk fuel filter JIMCO sendiri telah digunakan oleh beberapa perusahaan dan kontraktor tambang di Indonesia, salah satunya adalah perusahaan BUMN yang bergerak di sektor tambang emas, sejak 2006 silam.
Bukan hanya kualitas, Antonius Sutikno Gunawan, Deputy Sales Director PT Multi Makmur Investama (pemegang merk JIMCO), menambahkan, kehadiran JIMCO sebagai produsen fuel filter juga memberikan solusi kepada pelaku usaha tambang maupun kontraktor di tengah kondisi lesunya harga komoditas tambang. Di mana dari sisi harga, fuel filter JIMCO lebih hemat 40% sampai 50% dibandingkan dengan produk Genuine part. Begitu juga dengan produk aftermarket, produk fuel filter JIMCO lebih hemat 20% sampai 30%.
”Dibandingkan dengan produk Genuine part, fuel filter JIMCO memiliki kualitas dan harga yang lebih kompetitif. Terlebih jika dibandingkan dengan produk after market, tentu secara kualitas JIMCO lebih unggul. Apalagi Fuel filter JIMCO sendiri sudah dapat meng-cover brand-brand popular,” ungkapnya.
Bukan hal mudah untuk dapat kepercayaan dari pelaku usaha di dalam negeri, JIMCO yang hadir sebagai perusahaan dalam negeri, mengaku telah berhasil meraih kepercayaan dengan menyediakan produk yang berkualitas internasional.
Sebab itu guna menghadapi tingginya persaingan di sektor ini, JIMCO di 2016 mendatang sebagai lanjutan dari program tahun sebelumnya, akan memperkuat product range produk JIMCO di sektor pertambangan, sebagai pasar yang menyumbang penjualan JIMCO sebesar 35%.
Selain fuel Filter, JIMCO juga sudah mengembangkan fuel water separator, dimana fungsi utamanya adalah memisahkan air dari fuel. Filter ini membuat fuel yang ada didalam mesin bebas dari kandungan air sehingga pembakaran menjadi lebih sempurna.