Jakarta – TAMBANG. Perusahaan transportasi laut PT Soechi Line Tbk. berencana untuk membeli 7 unit kapal baru. Direktur Utama Soechi, Go Darmadi mengatakan bahwa peningkatan kebutuhan Bahan Bakar Minyak (BBM) di tanah air menjadi salah satu sumber optimisme perusahaan untuk menambah armadanya.
“Bisnis kami setiap tahun berkembang di seluruh Indonesia dengan pesat, seiring dengan penambahan peningkatan kebutuhan BBM,” ujarnya, Rabu (3/12).
Ketujuh kapal tersebut akan dibeli dari dana hasil Initial Public Offering (IPO) sebesar US$80 juta. Perusahaan angkutan maritim ini memang baru saja mendaftarkan diri di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan kode SOCI.
Sementara itu, Paula Marlina, Direktur SOCI menjelaskan bahwa perkiraan penambahan armada kapal sebanyak 7 unit didasari atas kontrak yang telah didapatkan oleh perusahaan. Sayangnya, Paula enggan merinci berapa jumlah kontrak yang sudah didapatkan oleh perseroan. Namun demikian, Paula membeberkan adanya targetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 60% di tahun depan.
Selain untuk pembelian kapal, perseroan juga akan menggunakan dana hasil IPO untuk penambahan capital expenditure sebesar 55%, pelunasan sebagian utang bank dengan bunga 14% atau yang tertinggi sebesar 30%, working capital sebesar 15%.
SOCI melepas 15% dari saham atau 1.059.000.000 lembar saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Pada perdagangan perdananya dibuka melesat 25,45 persen menjadi Rp590 dari harga yang ditetapkan perseroan sebesar Rp550 per saham.
Komposisi pemegang saham PT SOCI menjadi 79,9% PT Soechi Grup, 1,7% Paulus Utomo, 1,7% Hartono Utomo, 1,7% Go Darmadi, 0,07% karyawan dan 14,93% masyarakat. Sedangkan penjamin pelaksana emisi.
SOCI termasuk kedalam salah satu perusahaan pelayaran terbesar dengan jumlah armada sebanyak 33 unit kapal dan total kapasitas pengangkutan hingga 1,2 juta Dead Weight Tonnes. SOCI melayani segmen kargo meliputi produk minyak, gas dan bahan kimia. Operasional perseroan didukung oleh 8 entitas anak langsung dan dua entitas anak dengan kepemilikan tidak langsung yang beroperasi dalam dua lini bisnis utama yaitu persewaan kapal (ship chartering) dan galangan kapal (shipyard).