Bandung – TAMBANG. Teknik Metalurgi Institut Teknologi Bandung kembali menggelar Seminar Nasional Besi dan Baja (SNBB) IV dengan pembahasan khusus yaitu mengenai bagaimana menetapkan roadmap baja nasional hingga tahun 2035, dengan memperhatikan kebutuhan akan baja 20 tahun mendatang, yang berkisar 45 juta ton atau tiga kali lipat dari tahun 2016.
Kegiatan seminar rutin yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2009 ini, juga membahas bagaimana membangun industri nasional unggulan berbasis baja dalam rangka meningkatkan kemampuan rancang bangun dan nilai tambah.
Disamping penyelenggaraan seminar, SNBB IV juga digulirkannya kegiatan student paper competition, merupakan salah satu ajang untuk memacu minat mahasiswa melakukan penelitian serta menyumbangkan pikiran dan ide-ide baru dalam membangun dan mengembangkan industri besi baja nasional. Ajang ini juga diharapkan dapat memberikan gambaran bagaimana tingkat penguasaan teoritis dan penelitian di Perguruan Tinggi.
SNBB IV diselenggarakan pada 26 hingga 28 April 2016 lalu bertempat di Auditorium Campus Center ITB, dengan menggandeng BK Metalurgi – Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA), dan South East Asia Iron and Steel Institute (SEAISI) serta didukung oleh Asosiasi Perusahaan Industri Pengolahan dan Pemurnian Indonesia (AP3I) dan Ikatan Mahasiswa Metalurgi Institut Teknologi Bandung (IMMG ITB).
Pada kesempatan ini LIPI turut mempresentasikan bagaimana pembuatan baja berbahan baku bijih nikel laterit. Sedang pihak ITB dan Tekmira mempresentasikan bagaimana pembuatan besi nugget dari konsentrat pasir besi.
Sedang Student paper competition ini diikuti oleh para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi, di antaranya dari Universitas Negeri Surabaya, Politeknik Manufaktur Bandung, Institut Teknologi dan Sains Bandung (ITSB), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani), Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dari 12 makalah yang telah dipresentasikan, dewan juri telah memilih tiga pemenang. Yang berhak menyandang juara satu adalah dari Teknik Metalurgi ITB (Arga Bayu Suwaditra, Mahadi Arsyad, Adhitia Gesar Hanafi), juara dua dari Teknik Metalurgi ITB (Cintiya Ayu Putri Darmawan, Mohammad Adhitya Putra), dan juara tiga dari Teknik Material dan Metalurgi ITS (Muhammad Iqbal Rasyidi Afriyanto, Mia Kristina Damayanti).
Ketiga pemenang telah dianugerahi Krakatau Steel Award, plakat dari Primetals, uang tunai dari PT Krakatau Steel, Primetals, dan BK Metalurgi dengan PII.