Beranda ENERGI Kelistrikan Siemens Indonesia Gelar Forum Teknologi Kelistrikan

Siemens Indonesia Gelar Forum Teknologi Kelistrikan

Jakarta-TAMBANG-Pemerintahan Joko Widodo telah mencanangkan program penmbangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt. Megaproyek ini tentu membuka peluang usaha bagi banyak perusahaan termasuk penyedia teknologi ketenagalistrikan seperti PT Siemens Indonesia. Apalagi bagi Siemens, Indonesia merupakan salah satu negara yang sangat prospektif termasuk di bidang ketenagalistrikan. Siemens hadir di Indonesia sejak 1855.

 

Kepala Divisi Power and Gas  untuk Siemens Asia-Pasific, Tomas Hagedorn, menilai target ambisius pembangkit listrik 35 GW di Indonesia jelas untuk memenuhi kebutuhan energi domestik pada 2020, dan akan sangat krusial dalam menunjang pembangunan ekonomi.

 

Salah satu yang menjadi kunci keberhasilan program ini adalah pemanfaatan teknologi untuk pembangkit yang akan dibangun.  “Dengan menerapkan teknologi yang tepat, sumber listrik yang stabil dan terpercaya akan hadir sebagai faktor kunci dalam mendukung pertumbuhan dan perbaikan kehidupan masyarakat Indonesia,” terang Thomas.

 

Sebagai perusahaan teknologi, Siemens selama ini telah berperan sebagai mitra teknologi yang handal di Indonesia dengan menawarkan produk, solusi serta layanan yang fokus pada elektrifikasi, otomatisasi dan digitalisasi.

 

Melihat kebutuhan energi yang terus meningkat termasuk di Indonesia, Siemen sebagai salah satu pemasok energi yang utama memanfaatkan peluang dengan meluncurkan portofolio produk dan teknologi inovatif.

 

Josef Winter, Presiden Direktur dan CEO PT Siemens Indonesia menyatakan bahwa selama ini Siemens  telah menjadi trendsetter, tidak hanya dalam penjualan produk tetapi juga dalam pembangunan manufaktur lokal dan sumber daya manusia. “Indonesia memiliki arti yang sangat khusus dan memiliki potensi yang sangat besar termasuk dalam bidang ketenagalistrikan,”terang Josef.

 

Sementara Markus Lorenzini, CEO Divisi Power and Gas Siemens ASEAN menyebutkan kesiapan Siemens dalam menjawab kebutuhan pasar baik untuk yang skala besar maupun yang skala kecil. Indonesia sebagai negara kepulauan membutuhkan teknologi ketenagalistrikan yang skala kecil.

 

“Indonesia merupakan pasar pembangkit listrik yang sangat penting bagi kami. Untuk itu kami akan terus mengembangkan portofolio turbin gas dan uap yang komprehensif untuk menjawab kebutuhan itu,”tandas Markus.

 

Markus memastikan bahwa produk yang dihasilkan oleh Siemens akan menjawab kebutuhan atau permintaan di Indonesia.  Teknologi yang ditawarkan memiliki tiga aspek yang sangat dibutuhkan konsumen yakni kualitas yang terjamin sehingga menghasilkan listrik yang stabil, masa pakai yang panjang, dan efisiensi. “Efisiensi akan memberi kontribusi pada pengusarangan emisi karbon,”terang Markus.

 

Terkait dengan itu Divisi Power and Gas PT Siemens Indonesia akan menyelenggarakan forum teknologi untuk membahas perkembangan terkini di sektor kelistrikan. Forum ini akan dihelat pada 10 Juni 2015 di Jakarta.

 

Dalam kesempatan ini para pakar industri Siemens akan memaparkan pandangan terkait turbin gas berskala besar. menengah dan kecil untuk combined cycle power plant (CCPP). Tidak hanya itu, Siemens juga memperkenalkan teknologi dan komponen pembangkit listrik berbahan bakar fosil skala besar. Dan yang tidak kalah penting dari para pakar ini juga akan dijelaskan tentang manajemen proyek dan aspek finansial.

 

Siemens juga memamerkan produk rurbin gas H-class yang secara internasional telah diakui memiliki kemampuan efisiensi hingga 60,75% berdasarkan hasil uji pabrik Irsching 4 di Jerman. Turbin H-Class Semenes ini telah mencapai lebih dari 170.000 jam operasi kumulatif yang tidak hanya terbukti efisien tetapi juga tingkat fleksibilitasi pemakaian yang tinggi dalam mendukung kestabilan distrubusi daya. Sampai saat ini Siemens telah berhasil memasarkan lebih dari 70 unit turbin gas di seluruh dunia.

 

Ditargetkan kurang lebih 200 peserta dari kominitas pembangkit listrik seperti utilitas, industri, minyak dan gas akan hadir dalam acara ini.

 

Penulis : Egenius Soda

 

Foto (ki-ka): Thomas Hagedom, Executive Vice President & Head of Sales Asia Pasific, Power and Gas Division; Josef Winter, Presiden Director dan CEO PT Siemens Indonesia; Markus Lorenzini, President Director and CEO Siemens Ltd, Thailand, Kepala Divisi Gas dan Power Asean.

 

1 KOMENTAR

  1. Siemens sudah lama hadir di Indonesia. Banyak pembangkit listrik yang dibangun pada zaman penjajahan Belanda dengan merk Siemens. Agar makin bisa meningkatkan perannya, Siemens perlu berpikir bagaimana caranya agar pembangkit listriknya bisa dijual dengan harga yang lebih bersaing dengan buatan negara lain. Dewasa ini akibat kurs euro yang meningkat terus, juga dollar yang terus menggila, harga pembangkit listrik Siemens pasti makin mahal. Ujung-ujungnya, pelanggan listrik yang terkena dampaknya.

    Anton Suteja

Komentar ditutup.