Jakarta – TAMBANG. Program kelistrikan 35.000 MW yang digagas pemerintah menjadikan Indonesia sebagai tujuan investasi dan pasar potensial bagi produk dan jasa terkait. Kompetisi penyedia teknologi kelistrikan dan penunjangnya menjadi tak terelakkan, dengan tuntutan akan energi listrik yang semakin handal, efisien, dan ramah lingkungan. Siemens pun siap ambil bagian dengan menghadirkan solusi kelistrikan, otomatisasi, dan digitalisasi.
“Kompetisi itu bagus. Bagi kami sebagai penyedia barang dan jasa, sebagai bahan evaluasi untuk terus berinovasi. Pengguna listrik sebagai konsumen akhir pun diuntungkan. Kami tidak takut berkompetisi. Dalam pembangkitan listrik, kami unggul karena bisa menekan total cost of ownership, atau biaya keseluruhan masa operasional pembangkit listrik,” ungkap Josef Winter, Presiden Direktor dan CEO PT Siemens Indonesia, di Jakarta, Rabu (16/9).
Menurutnya, mungkin saja ada yang bisa menawarkan pembangunan pembangkit lebih murah, tapi harus benar-benar dihitung kembali biaya perawatan dan pengoperasiannya dalam jangka panjang. Karena, biaya keseluruhan masa operasional pembangkit itulah yang kemudian paling menentukan besarnya biaya produksi listrik. Dalam hal ini, merk asal Jerman tersebut berani menjamin kelebihannya.
“Terkait tuntutan untuk penggunaan produk lokal pun kami siap. Pabrik di Cilegon sudah mampu menghasilkan turbin-turbin raksasa berkelas dunia. Tenaga ahli pengelasannya pun sudah dari dalam negeri, lulusan dari pusat pelatihan yang memang sengaja didirikan Siemens karena adanya kebutuhan sumber daya manusia dengan keterampilan ini,” Josef menambahkan.
Berbagai produk dan teknologi terbaru sebagai rangkaian solusi di bidang elektrifikasi, otomasi, dan digitalisasi buatan Siemens itu pun dipamerkan di ajang Electric, Power, and Renewable Energy Indonesia 2015, yang diselenggarakan di JIExpo Kemayoran, 16-19 September 2015.
“Kami hadir dengan solusi komplit. Mulai dari pembangkitan listrik yang berasal dari berbagai sumber energi yang dimiliki Indonesia, baik dari batu bara, gas, atau energi terbarukan. Kemudian kami juga menyediakan sistem transmisi dan distribusi, untuk menghantarkan listrik ke seluruh negeri yang luas dan terdiri dari ribuan pulau ini. Dan tentu juga terkait dengan solusi pengelolaan energi,” urai Josef.
Divisi Power and Gas Siemens pada kesempatan ini memajang turbin gas SGT-400, turbin uap industri SST-140, serta portofolio pabrik Siemens di Cilegon dan Pusat Pelatihan Teknologi Pengelasan dan Uji Non-Destruktif. Sementara divisi Energy Management Siemens memamerkan perangkat sistem dan solusi pendistribusian energi yang aman, fleksibel, dan efisien, dengan panel distribusi tegangan menegah NXAir dan SIMOSEC, kotak distribusi SIVACON S4, Panel SICAM dan RCP. Tak ketinggalan, divisi Process Industries and Drives serta divisi Digital Factory mengusung teknologi inovatif peningkatan produktifitas handal, aman, dan efisien, lewat Sistem Kontrol Proses SIMATIC PCS7.
“Siemens telah menjadi yang terdepan dalam membangun fasilitas manufaktur dan peningkatan sumber daya manusia di Indonesia. Kami telah hadir di Indonesia selama 160 tahun, dan akan tetap berkomitmen sebagai mitra teknologi yang dapat diandalkan untuk sektor infrastruktur dan industri,” pungkas Josef.