Jakarta,TAMBANG,- Perusahaan tambang emas nasional PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) akan menambah produksi dan penjualan di 2025. Kenaikan produksi dan penjualan ini didukung oleh salah satu asetnya yakni Tambang Doup yang ditargetkan mulai produksi pada akhir tahun 2024. Tambang ini dikelolah anak usaha PSAB yakni PT Arafura Surya Alam (ASA) yang berlokasi di Bolaang Mongondow Timur – Sulawesi Utara.
Direktur Utama J Resources Edi Permadi menjelaskan Proyek Doup bakal memberikan kontribusi yang cukup signifikan bagi kinerja PSAB. Saat ini progres proyek mencapai 30%-40%. PSAB selain menambang juga akan membangun pabrik pengolahan emas dengan kapasitas 2 juta ton batu.
Memiliki total konsesi sekitar 4.000 hektare (ha), pada tahap awal PSAB akan menggarap sekitar 500 ha – 600 ha. Mulai operasi produksi pada kuartal IV-2024, Proyek Doup diestimasikan bisa berkontribusi untuk masa 15 tahun ke depan. “Proyek Doup akan memberi kontribusi yang cukup panjang. Setelah nanti berproduksi, kami akan lakukan eksplorasi lanjutan sehingga akan ada tambahan cadangan,” terang Edi dalam paparan publik, pekan lalu (21/12).
Sebagaimana diketahui, total investasi untuk menggarap Proyek Doup mencapai US$ 160 juta – US$ 170 juta. Hingga saat ini, PSAB telah merogoh kocek sekitar US$ 50 juta sejak memulai proyek pada tahun 2021.
Di kesempatan yang sama Direktur J Resources Adi Maryono menyebutkan Proyek Doup bakal memberikan kontribusi yang besar mulai tahun 2025. Adi memproyeksikan bisa memproduksi sekitar 50.000 ounces per tahun. Secara bersamaan, PSAB akan menjaga tingkat produksi dari tambang emas Bakan -Sulawesi Utara.
PSAB menargetkan produksi dari Bakan bisa stabil di atas 80.000 ounces. “Kami harapkan (Proyek Doup) beroperasi penuh pada tahun 2025, karena tahun depan masih belum full produksi. Sehingga akan ada performa yang bagus di tahun 2025 dari Bakan dan Doup,” ungkap Adi.
Kinerja Positif Sampai Akhir Tahun
Sampai dengan kuartal III-2023 PSAB telah memproduksi emas sebanyak 50.151 ounces, dengan tingkat penjualan sebesar 49.198 ounces. PSAB pun terus menggenjot produksi pada penghujung tahun ini. Trend positif ini sudah dimulai pada kuartal II tahun ini.
Tahun ini Adi optimistis PSAB bisa melampaui target produksi emas di level 85.000 ounces. Adi mengestimasikan produksi emas PSAB sampai tutup tahun 2023 bisa mencapai 88.000 – 89.000 ounces.
Dalam skenario optimistis, PSAB mengejar pertumbuhan produksi sebanyak 160% atau dapat mencapai hingga 100.000 ounces. Peluang PSAB untuk mendongkrak produksi dimungkinkan dengan adanya ekspansi penambangan ke area baru di wilayah Bakan.
Pendapatan perusahaan di kuartal III tercatat sebesar USD 93 juta, naik USD 16 juta atau 121 persen dibandingkan dengan periode September 2022. Sementara laba kotor tercatat sebesar USD 51,2 juta atau naik sebesar USD 19,2 juta dibandingkan periode September 2022, yaitu sebesar USD 32 juta.
Laba operasional J Resources sampai dengan September 2023 tercatat sebesar USD 23,6 juta atau naik sebesar USD 16,1 juta dibandingkan dengan September 2022, yaitu sebesar USD7,5 juta. “Peningkatan kinerja operasional kami di kuartal III tahun 2023 tercemin dari membaiknya laba setelah pajak dibandingkan dengan periode Juni 2023. Selain itu, rata-rata jumlah produksi di kuartal I dan II tahun 2023, yaitu sebanyak 15 ribu oz, sedangkan di kuartal III meningkat menjadi 20 ribu oz. Sesuai dengan perencanaan yang telah kami buat, masih akan terjadi peningkatan produksi di kuartal IV tahun ini.” ungkap Edi Permadi.
Ia pun menambahkan, “Produksi di Oktober 2023 mencapai lebih dari 15 ribu oz dan dengan tren produksi harian yang cukup stabil, sehingga kami optimis jumlah produksi kami di tahun 2023 dapat mencapai sampai dengan 100 ribu oz. Selain itu, dengan harga komoditi emas yang cukup tinggi akan memberikan nilai tambah terhadap kinerja tahunan kami tahun ini.” tambah Edi.
Dari sisi cadangan dan sumber daya emas pun mengalami peningkatan. Sejak tahun 2011 Sumber Daya telah meningkat dua kali lipat dan cadangan 6 kali lipat dengan pertumbuhan Replacement Ratio tahunan yang konsisten. Peningkatan Replacement Ratio dan produksi selama ini berasal dari pertumbuhan organik. Sejak 2011 sudah hampir 1,9 juta oz emas dore yang diproduksi. “Kami terus mempertahankan sumber daya dan cadangan yang cukup besar sehingga akan tetap berproduksi untuk masa lebih dari 15 tahun,” terang Edi.
Edi pun menyebutkan dengan kinerja positif ini, J Resources juga telah berhasil melakukan pelunasan dan amortisasi terhadap Obligasi IDR kami pada tahun 2023 sebesar IDR 159 miliar atau 12,5% dari saldo akhir Desember 2022.
“Kita optimis dengan harga emas yang diproyeksikan masih tinggi dan kinerja produksi yang meningkat kami dapat menyelesaikan semua kewajiban,” terang Edi.
Dengan tingkat produksi dan harga emas saat ini, Edi optimistis PSAB bisa memperbaiki kinerja pada akhir tahun 2023. Sehingga bisa mengejar perolehan bottom line pada posisi yang positif. Edi juga meyakini prospek komoditas emas akan cerah pada tahun depan.
“Harapannya (harga emas) akan naik terus. Melihat dari global uncertainty, berbagai review menunjukkan (prospek emas) akan positif,” imbuh Edi.