Jakarta – TAMBANG. PT Shell Indonesia menyelenggarakan acara Shell Lubricants Technology Week 2017 yang berlangsung di Bali tanggal 16-18 Mei 2017. Sudah menjadi acara tahunan Shell, dihadiri oleh para pimpinan perusahaan terkemuka Indonesia dan juga para manajer terutama dari industri pertambangan, semen, baja, kayu dan kertas serta pembangkit listrik.
Tema tahun ini adalah “Together Anything Is Possible – Lowering Your Total Cost of Ownership”, harapannya untuk membuka wawasan akan pentingnya pemilihan pelumas yang berkualitas dan keuntungan bermitra dengan Shell yang memiliki kemampuan dan kepemimpinan dalam pengetahuan teknis-komersial dilapangan guna memberikan solusi inovatif yang dapat menurunkan Total Cost of Ownership (TCO) atau Total Biaya Kepemilikan perusahaan.
Studi global yang dilakukan Shell menunjukan bahwa kerugian akibat shutdown yang disebabkan oleh kesalahan dalam pemilihan, pemakaian dan pengelolaan pelumas mencapai US$1 juta (angka hasil survei yang dilakukan Shell).
Dian Andyasuri, Director of Lubricants, Shell Indonesia dalam rilisnya mengatakan bahwa acara tahunan ini menjadi wadah interaktif dalam memberikan wawasan akan teknologi rancangan mesin terkini di tengah semakin tingginya tuntutan operasional.
“Kami ingin berbagi pengalaman mengenai bagaimana mengantisipasi tingginya tuntutan operasional dan memberikan solusi produk dan layanan terbaik untuk pelaku industri,” ujar Dian.
TCO merupakan pendekatan yang diterapkan pihak Shell dalam berkolaborasi dengan mitra bisnisnya dan hanya 10% perusahaan yang menyadari betapa besar dampak pemilihan pelumas kepada biaya perawatan. Hal ini terjadi dikarenakan minimnya pengetahuan serta pelatihan terkait manajemen pelumas yang tepat guna. Oleh karena itu Shell dengan rutin menyelenggarakan forum yang mengundang para pelaku industri untuk bersama-sama berbagi wawasan dan pengalaman.
Dian menambahkan bahwa Shell tak hanya menawarkan produk pelumas tapi juga sebuah solusi yang menyeluruh bagi para pelaku bisnis di industri. Kolaborasi yang diberikan Shell akan membantu pengurangan biaya dan meningkatkan efisiensi. Sebagai contoh, melalui kolaborasi ini, Shell berharap para mitra bisnisnya dapat memperpanjang masa pakai pelumas, menjadikan suku cadang lebih awet, memberikan sertifikasi pendidikan pelumas dan solusi penyimpanan bulk storage, yang pada akhirnya pelanggan mendapatkan penghematan dan ketenangan.
“Melalui forum ini, kami ingin mengatakan bahwa tak ada yang tak bisa diraih jika kami dan para pelanggan/mitra bisnis kami dapat bekerjasama dengan baik dan erat. Sudah banyak bukti penghematan yang pelanggan kami rasakan sampai saat ini hingga mencapai $3 juta selama 2 tahun terakhir, ” tambah Dian.
Bambang Wahyudi, EVP Technical Shell Indonesia menambahkan bahwa Shell Lubricants juga memiliki pabrik pelumas dengan standar manajemen kualitas yang tinggi dan tim teknis yang handal dan siap turun ke lapangan guna menemukan produk yang tepat, menyarankan proses penyimpan dan aplikasi yang tepat.
“Pabrik pelumas kami di Marunda dan tim teknis kami akan siap sedia memberikan produk dan layanan yang cepat, tanggap dan sesuai sasaran. Layanan teknis kami adalah yang terbaik dan ini merupakan salah satu hal yang menjadikan kami pemasok pelumas nomor #1 di dunia.”
Bambang mengatakan bahwa kerjasama Shell dan PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) di Indonesia telah menghasilkan penghematan sebesar Rp 1.5 Miliar per tahun karena masa penggantian pelumas dapat diperpanjang hingga 80% berkat penggunaan Shell dan dilengkapi layanan teknis berupa coaching staff.
Selain itu, Shell juga melakukan kerjasama dengan kontraktor PT Thiess Contractors Indonesia, Shell telah mampu menghasilkan penghematan sebesar USD 320 ribu dengan digunakannya pelumas Shell Gadus S3 V460D 2 di PT Thiess selama kurun waktu 4 tahun.