Jakarta, TAMBANG – Anggota Komisi VII DPR RI, Dyah Roro Esti mengapresiasi PT Freeport Indonesia (PTFI) dan PT Smelting karena memberdayakan masyarakat setempat untuk bekerja di pabrik baru yang terletak di Kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.
“Kami apresiasi ini karena memang betul-betul recruiting para sumber daya manusia yang berada di lingkaran inti dari daerah operasional yang berjalan,” ucap Dyah dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi VII dengan Presiden Dikertur PTFI dan Presiden Direktur PT Smelting, Senin (27/3).
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari dapilnya itu, per awal Maret ada sekitar 2.170 pelamar dan sebanyak 1.700 gugur. Artinya, ada sekitar 470 kandidat yang diprediksi lulus seleksi yang kebanyakan merupakan warga setempat.
“Ada sekitar 2170 pelamar namun sebanyak 1700 itu gugur, jadi menyisakan 470 kandidat. Dan kandidat-kandidat yang sudah terseleksi yang saya dapat info ini adalah dari daerah yang terkena dampak langsung dari kegiatan operasional,” imbuh dia.
Politisi Partai Golkar ini kemudian menyebut bahwa para pelamar yang lolos seleksi berasal dari beberapa desa di Kecamatan Manyar, lokasi di mana kedua perusahaan ini membangun pabrik barunya. Di antaranya Desa Karang Rejo, Banyutami, Manyarejo, Manyar Sidomukti dan Manyar Sido Rukun.
Dia berharap dengan adanya rekrutmen tenaga kerja lokal ini bisa meningkatkan daya beli dan perekonomian masyarakat yang terkena dampak pembangunan proyek tersebut.
“Dengan megoptimalkan sumber daya manusia di daerah, kita otomatis meningkatkan daya beli masyarakat, perekonomian daerah juga bisa semakin membaik ke depannya. Ini harapan masyarakat Gresik,” bebernya.
Sebagaimana diketahui, PTFI tengah membangun smelter tembaga berkapasitas 1,7 ton konsentrat per tahun di Kawasan JIIPE yang ditargetkan rampung pada akhir 2024. Produknya akan menopang bahan baku baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV). Sedangkan PT Smelting akan mengola 1,3 juta konsentrat per tahun.
“Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mempercepat penyelesaian proses ini walaupun juga tidak mudah. Karena ada banyak pihak dan begitu besar proyeknya,” ungkap Presiden Direktur Freeport, Tony Wenas dalam kesempatan yang sama.