Jakarta, TAMBANG – Sebanyak 26 rencana pengembangan lapangan (plan of development/PoD) disetujui sepanjang semester satu tahun 2018. Ini menambah cadangan minyak dan gas bumi (migas) yang terbukti sekitar 580 juta setara barel minyak.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi, mengatakan, penambahan cadangan tersebut berdampak signifikan pada pencapaian rasio penggantian cadangan (reserve replacement ratio/RRR) hingga 148 persen dari target kinerja sebesar 100 persen.
“Kegiatan eksplorasi merupakan titik krusial untuk menjamin pasokan energi dan stabilitas perekonomian Indonesia,” kata Amien, saat konferensi pers capaian triwulan I SKK Migas di Jakarta, Jumat (6/7).
Capaian positif juga ditorehkan penerimaan negara dari sektor hulu migas hingga semester satu tahun 2018 yang sudah melebihi target. Penerimaan hulu migas telah mencapai USD8,5 miliar atau sekitar Rp115 triliun, 71 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 ditetapkan USD11,9 miliar.
“Capaian hingga semester satu mencapai 71 persen dari target pemerintah dan diproyeksikan akan mencapai 120 persen pada akhir tahun 2018,” ungkap Amien.
Pencapaian eksplorasi ini, kata Amien, juga diimbangi dengan usaha untuk menekan penurunan produksi secara alamiah. Lifting minyak dan gas bumi, capaiannya sebesar 1,923 juta setara barel minyak per hari (boepd) atau sekitar 96 persen dari target APBN yang sebesar 2 juta boepd.
Rinciannya, lifting minyak bumi sebesat 771 ribu barel per hari (bopd) atau 96 persen dari target sebesar 800 ribu bopd. Sedangkan realisasi lifting gas bumi sebesar 1,152 juta boepd atau 96 persen dari target yang sebesar 1,2 juta boepd.
Percepatan penyelesaian proyek pun dilakukan, dengan memprioritaskan kegiatan yang menjaga tingkat produksi. “Ada lima proyek yang mulai berproduksi di tahun 2018 yang akan memberikan tambahan sebesar 7.800 bopd dan 98 juta kaki kubik per hari hingga akhir tahun,” tambah Amien.
Dalam menjaga produksi dan meningkatkan cadangan, dilakukan kegiatan seperti survei, pengeboran, perawatan dan kerja ulang sumur. Realisasi survei seismik dua dimensi (2D) sepanjang 237 kilometer (km) atau 4 persen dari target rencana kerja dan anggaran (WP&B) yang sepanjang 4.666 km. Seismik tiga dimensi (3D) terealisasi seluas 1.541 kilometer persegi (km2) dari target 5.382 km2 atau sekitar 26 persen dari target. Untuk sumur eksplorasi ditajak 11 sumur dari rencana 104 sumur atau terealisasi 10 persen. Sumur pengembangan dari rencana 289 sumur dibor 129 sumur atau terealisasi 45 persen.
Sedangkan kerja ulang, dari target 637 sumur terealisasi 324 sumur atau 51 persen dan perawatan sumur dari rencana 56.184 dilaksanakan 31.151 kegiatan atau terealisasi 55 persen.
Belum optimalnya kegiatan utama hulu migas seperti survei dan pengeboran di atas menyebabkan investasi tahun 2018 terealisasi sebesar USD 3,9 miliar dari kesepakatan dalam WP&B yang sebesar USD 14,2 miliar atau baru mencapai 27 persen. Sementara itu, pengembalian biaya operasi (cost recovery) sebesar USD 5,2 miliar atau 51 persen dari target A