Jakarta, TAMBANG – PT Elnusa Tbk (Elnusa) anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) yang tergabung dalam Subholding Upstream Pertamina, mengawali tiga bulan pertama 2022 dengan mencatatkan pertumbuhan yang positif pada kinerja keuangan kuartal-1 2022.
Dijelaskan, Perseroan membukukan pendapatan usaha konsolidasi sebesar Rp 2,4triliun atau tumbuh sebesar 34% (year on year/yoy) dibandingkan perolehan tahun lalu diperiode yang sama yang hanya sebesar Rp 1,8triliun.
“Pertumbuhan di kuartal-I 2022 ini didorong oleh upaya management dalam membangun fundamental yang kuat untuk pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis jangka panjang sebagai ‘Perusahaan Jasa Energi Terkemuka yang Memberikan Solusi Total,” kata Corporate Secretary Elnusa, Asmal Salam dalam keterangannya, Kamis (2/6).
Menurut dia, pertumbuhan juga ditopang dengan kembalinya mobilitas masyarakat yang mendorong peningkatan jasa distribusi dan logistik energi melalui daya beli BBM secara retail juga industri serta peningkatan produktivitas untuk jasa hulu migas pada pekerjaan survei seismic dan juga well services.
Pendapatan usaha konsolidasi ini dikontribusikan melalui segmen jasa distribusi & logistik energi sebesar 54%, jasa hulu migas 38% dan jasa penunjang 8%. Pertumbuhan ini juga terefleksikan atas capaian laba kotor sebesar Rp 200 miliar, meningkat significant 67% dibandingkan pada periode yang sama di 2021 yakni Rp120miliar dan mencatatkan laba bersih sebesar Rp75 miliar.
Selain itu, Perseroan juga menunjukan kinerja yang solid dengan mencatatkan pertumbuhan Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation and Amortization (EBITDA) sebesar Rp248miliar, meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 yakni Rp227miliar atau tumbuh sebesar 9%.”
Kata Asmal, kinerja pada segment Jasa Hulu Migas dan Jasa Distribusi & Logistik Energi menjadi mesin pertumbuhan pendapatan Perseroan. Sepanjang 2022 ini, Elnusa fokus untuk mengakselerasi pertumbuhan produktivitas operasi pada segmen hulu migas atas proyek-proyek yang telah berjalan dari tahun 2021 di antaranya survei seismik 3D di sumatera, survei seismik 2D vibroseis sub-vulkanik Jawa, peningkatan produktivitas pada jasa drilling, work over & well services.
“Ini tidak terbatas pada kegiatan hulu migas sebagai bisnis inti namun juga berbagai kegiatan di hilir migas pada jasa distribusi dan logistik energi yang mengalami peningkatan volume penjualan BBM Inmar dan kenaikan volume thruput dari beberapa proyek Depo,” tandasnya.