Jakarta, TAMBANG – Bursa Asia masih mengalami sentimen pelemahan yang mempengaruhi laju bursa. Indeks ASX kembali mengalami pelemahan dengan tekanan pada saham-saham keuangan, meskipun diimbangi dengan kenaikan saham-saham energi.
Binaartha Institutional Research, pada Kamis (28/6), memaparkan, Nikkei turut melemah diikuti Kospi hingga sejumlah indeks saham Tiongkok yang juga ditutup merah. Ketidakjelasan seiring dengan potensi terjadinya perang dagang antara AS dan China, membuat pelaku pasar mengamankan posisi untuk sementara waktu.
Sementara di zona Eropa terjadi kenaikan, seiring imbas kenaikan harga minyak mentah dunia dan adanya optimisme potensi terjadinya perang dagang akan berakhir. Indeks pan-European Stoxx 600 menguat 0,72 persen dengan dukungan sejumlah saham seiring berita-berita positif dari para emitennya.
Di sisi lain, sikap positif pelaku pasar muncul setelah mendapatkan kabar bahwa pemerintah AS akan bergantung pada Komite Investasi Asing AS, untuk menangani masalah-masalah terkait pembelian teknologi domestik oleh asing.
Sentimen ini dianggap positif, karena dianggap tidak begitu ketat seperti yang diperkirakan sebelumnya dimana Presiden AS Donald Trump, membatasi investasi asing pada perusahaan teknologi dalam negeri AS.
Hal berbalik terjadi di bursa AS. Pasca menguat, laju bursa saham AS kembali melemah meski terdapat sentimen positif dari pelonggaran investasi asing pada perusahaan teknologi dalam negeri AS. Pelaku pasar masih mencerna sentimen tersebut, apakah hanya bersifat sementara atau selamanya.
Sejumlah saham-saham teknologi pun kembali dilepas dan membuat sejumlah indeks saham AS mengalami pelemahan. Meski terdapat sentimen tersebut namun, di sisi lain sikap pemerintah AS juga terkesan masih ada pembatasan, terutama saat MenKeu Steven Mnuchin mengatakan pemerintah AS dapat memblokir masuknya investasi China atau kerjasama teknologi AS-China jika ada technology transferred.