Jakarta, TAMBANG – Rupiah diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp14.696 – Rp14.680, pada perdagangan Jumat (31/8).
Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AEI) Reza Priyambadha, mengatakan, pergerakan Rupiah tampaknya berpeluang kembali melemah, seiring penguatan yang terjadi pada USD. Juga seiring meningkatnya permintaan atas mata uang tersebut.
Meski dari dalam negeri terdapat upaya untuk menahan pelemahan Rupiah serta adanya beberapa berita positif, tampaknya akan tertutupi dengan sikap pelaku pasar yang meningkatkan permintaan akan USD tersebut.
“Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat Rupiah kembali melemah,” kata Reza.
Sebelumnya pada perdagangan Kamis (30/8), di tengah harapan akan kembali terjadinya penguatan terhadap Rupiah, pergerakan Rupiah cenderung berbalik melemah ke level terendah terbarunya hingga Rp14.685 per USD 1, setelah pelaku pasar merespon rilis kenaikan pertumbuhan ekonomi AS.
Tidak hanya itu, kembali meningkatnya kekhawatiran pelaku pasar jelang kesepakatan dagang antara AS dan Kanada, turut meningkatkan permintaan akan aset-aset safe haven, terutama USD.
Di sisi lain, pelaku pasar juga mengkhawatirkan masih berlanjutnya potensi perang dagang, terutama setelah AS kembali berencana mengenakan tarif tambahan atas impor sejumlah barang dari China senilai USD 20 miliar.
Sementara itu, dari dalam negeri meski adanya penilaian bahwa industri telah kebal terhadap pelemahan nilai tukar Rupiah dan hasil Rapat Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menyimpulkan, stabilitas jasa keuangan dan likuiditas pasar keuangan Indonesia terjaga dengan baik tampaknya kurang kuat mengangkat Rupiah.