Jakarta, TAMBANG – Rupiah diprediksikan akan bergerak di kisaran Rp14.456 – Rp14.448 per USD, pada Kamis 2(26/7).
Pengamat Pasar Modal Analis Efek Indonesia (AEI) Reza Priyambadha mengatakan, mulai diresponnya sejumlah berita positif dari dalam negeri, terutama langkah pemerintah yang akan menyiapkan sejumlah strategi dan kebijakan menyiasati dampak perang dagang dan pelemahan Rupiah, diharapkan dapat membuat laju Rupiah bertahan di teritori positifnya.
Ditambah dengan berkurangnya penguatan USD, sehingga memberikan ruang bagi Rupiah untuk kembali melanjutkan kenaikannya.
“Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat Rupiah kembali melemah,” kata Reza.
Menguatnya pergerakan Rupiah, sudah mulai terlihat sejak Rabu (25/7), Rupiah berbalik menguat setelah pelaku pasar baru merespon tren pelemahan laju USD yang terjadi beberapa hari terakhir.
Di sisi lain, pergerakan EUR yang kembali menguat setelah pelaku pasar berharap akan tercapainya kesepakatan perdagangan antara Uni Eropa dan AS untuk mencegah terjadinya perang dagang.
Sementara itu, dari dalam negeri adanya rilis positif dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang memperkirakan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan akan membaik pada semester II tahun ini serta langkah pemerintah yang disampaikan Menko Perekonomian, dimana momentum pelemahan Rupiah harus dimanfaatkan untuk melakukan ekspor sebanyak-banyaknya cukup positif mengangkat Rupiah.