Jakarta, TAMBANG – Rupiah diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp14.619-14.610 per USD pada perdagangan selasa (28/8).
Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AEI) Reza Priyambadha mengatakan, masih adanya sentimen terdepresiasinya USD dan adanya sejumlah sentimen positif dari dalam negeri, terutama kembalinya inflow dana-dana asing untuk berinvestasi di dalam negeri, diharapkan dapat menopang penguatan kembali Rupiah.
Pembalikan arah Rupiah menguat juga diharapkan dapat bertahan untuk membentuk tren kenaikan lanjutan.
“Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat Rupiah kembali melemah,” kata Reza
Pada hari sebelumnya (27/8), Reza menjelaskan, berkurangnya kekhawatiran akan terjadinya perang dagang antara AS dan para mitra dagangnya, membuat laku USD masih melanjutkan penurunannya.
Kali ini, kesepakatan dagang yang tercapai antara AS dan Meksiko turut direspon baik sehingga mengurangi minat pelaku pasar terhadap aset-aset safe haven.
Di sisi lain, pelaku pasar juga merespon pernyataan The Fed di akhir pekan lalu yang mengatakan akan adanya kenaikan bertahap suku bunga The Fed seiring membaiknya ekonomi AS.
Adanya pernyataan tersebut mengurangi ketidakpastian akan rencana The Fed terhadap suku bunganya.
Sementara itu, dari dalam negeri, pelaku pasar merespon positif rencana kebijakan BI untuk mempertahankan nilai tukar Rupiah terutama dengan memastikan ketersediaan valas terjaga serta mempermurah swap rate BI dan swap hedging.