Jakarta, TAMBANG – Nilai tukar Rupiah pada pembukaan perdagangan pekan ini (6/8) diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp14.492 – Rp14.480 per USD.
Pengamat Pasar Modal Analis Efek Indonesia (AEI), Reza Priyambadha menganalisis, pergerakan Rupiah secara fundamental memberikan ruang untuk dapat berbalik menguat, dengan masih adanya sejumlah sentimen positif dari dalam negeri.
“Akan tetapi, masih meningkatnya permintaan USD untuk safe haven membuat peluang tersebut sedkit redup, sehingga Rupiah rentan dengan potensi kembali melemah. Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat Rupiah kembali melemah, kata Reza.
Hal ini juga terlihat dari pergerakan Rupiah di akhir pekan kemarin (3/8), belum menunjukan adanya perbaikan dimana masih melanjutkan pelemahannya. Sejumlah sentimen positif mewarnai pergerakan Rupiah namun, tampaknya tidak banyak direspon karena pelaku pasar lebih memilih memegang USD seiring masih adanya sentimen perang dagang AS-China.
Padahal laju USD sedikit melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia dengan adanya perkiraan pertumbuhan data ketenagakerjaan AS yang cenderung melambat. Akibatnya USD terlihat menguat terhadap Rupiah.
Sejumlah sentimen positif dari dalam negeri tersebut antara lain, pernyataan BI dimana akan tetap mengambil langkah-langkah preemptive, front-loaded, dan ahead of the curve untuk menjaga kestabilan Rupiah. Kemudian, optimisme BI yang terlihat optimis aliran dana asing akan terus mengalir ke pasar dalam negeri seiring dengan arah kenaikan Fed Fund Rate yang sesuai ekspektasi pasar.
“Hingga himbauan Pemerintah kepada para pengusaha untuk membawa devisa hasil ekspor ke dalam negeri, ” tutur Reza