Jakarta, TAMBANG – Direktur Operasional PT RMK Energy Tbk (RMKE), William Saputra menyampaikan kabar terkini soal kerja samanya dengan PT Bukit Asam (PTBA) terkait pengangkutan batu bara 2,5 juta ton pada tahun 2023. Kata dia, per tiga bulan pertama ini RMKE masih fokus menyediakan fasilitas pengangkutan.
“Fasilitas kami yang di Gunung Megang kami membangun jalan sepanjang 34 KM sampai ke tambangnya PTBA,” ujar William dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (3/4).
Karena masih fokus membuat sarana penunjang, hingga saat ini perusahaan belum mengangkut batu bara milik perusahaan negara tersebut. Di sisi lain, cuaca juga menjadi salah satu faktor molornya operasi ini.
“Rencana operasional dengan PTBA di tahun ini memang kita canangkan di kuartal I. Cuma tantangannya cukup panjang dalam artian curah hujan yang cukup tinggi, 60 persen dibanding tahun sebelumnya,” ujar dia.
“Jadi kemungkinan 2,5 juta yang ditargetkan tahun ini kemungkinan ada sedikit koreksi mungkin mundur satu sampai dua bulan untuk kerja sama tersebut,” imbuh dia.
Meski begitu, William optimis dengan pembangunan dua jalan khusus atau hauling road yang mencapai 34 km ini, perusahaan mampu mencapai target tersebut dan meningkatkan kinerja keuangan ke depannya. Apalagi, sepanjang jalur terdapat 4 tambang yang cukup potensial jika dijadikan mitra selanjutnya.
“Sepanjang 34 KM tersebut ada 4 tambang lain yang dilewati jalan tersebut yang saat ini juga belum bisa beroperasi karena tidak ada akses keluar. Ada potensial pengembangan kerja sama dengan 4 tambang tersebut,” beber William.
Sejauh ini, perusahaan berhasil menyelesaikan proyek jalan khusus sepanjang 27 km. Rencananya pengerjaan proyek lintasan truk batu bara ini akan rampung pada tahun depan.
“Progress jalan sendiri saat ini 27 km yang sudah selesai, sisanya 7 km, karena cuaca hujan ekstrim di tiga bulan pertama ini, sehingga pebangunan pengkerasan jalannya agak sedikit terhambat untuk terkoneksi ke stockpile PTBA,” bebernya.
Sepanjang tahun 2022, RMKE berhasil mengangkut batu bara sebesar 11,7 juta ton. Angka ini naik 94,8 persen YoY dari kinerja tahun 2021 yang hanya 6 juta ton.
“Untuk coal segmen services kita di tahun 2022 melampaui target. Kami berhasil melakukan unloading train sebesar 11,7 juta ton di mana 2021 sebesar 6 juta. Ada peningkatan signifikan,” ungkap Direktur Keuangan RMKE, Vincent Saputra.
Kenaikan juga terjadi pada segmen penjualan batu bara. Sepanjang 2022 RMKE mampu menjual batu bara sebesar 2,5 juta ton, naik 45,1 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 1,7 juta ton.