Beranda Galeri Rio Tinto Kembangkan Tambang Bawah Tanah di Mongolia

Rio Tinto Kembangkan Tambang Bawah Tanah di Mongolia

Tambang emas dan tembaga Oyu Tolgoi di Mongolia. Sumber foto: ubpost.mongolnews.mn

TAMBANG, Mongolia. RAKSASA perusahaan tambang yang tengah melakukan penyehatan dirinya, Rio Tinto, mendapat persetujuan dari Pemerintah Mongolia untuk mengembangkan tambang Oyu Tolgoi, Mongolia, akhir pecan lalu. Pengembangan tambang Oyu Tolgoi akan menambah porsi Rio Tinto dalam perdagangan emas dan tembaga dunia.

 

 

Tambang Oyu Tolgoi dimiliki Pemerintah Mongolia (34%), sisanya yang 64% dimiliki perusaahaan patungan Turquoise Hill Resources Ltd –perusahaan tambang berpusat di Kanada,  dan Rio Tinto.

 

 

Rio Tinto masuk ke tambang Oyu Tolgoi sejak 2010. Sejauh ini, sudah US$ 6,4 miliar yang dibelanjakan Rio Tinro untuk mengembangkan tambang terbuka, pembuatan pabrik konsentrat, dan infrastruktur tambang. Di dalamnya termasuk US$500 juta untuk modal awal pengembangan tambang bawah tanah.

 

 

Tambang bawah tanah itu rencananya mulai berproduksi pada 2020, dengan kadar tembaga 1,66%, tiga kali lebih tinggi ketimbang bijih yang di tambang terbuka. Saat ini tambang Oyu Tolgoi menghasilkan 175.000-200.000 ton tembaga, setiap tahun. Dengan ekspansi ke tambang bawah tanah, produksi tembaga bertambah menjadi 500.000 ton setahun, mulai 2027, dan menjadi 560.000 ton pada 2030.

 

 

Selain itu, juga dihasilkan produk sampingan berupa emas. Kadar emas untuk tiap 1 ton bijih adalah 0,35 gram.

 

 

Calon Kepala Eksekutif Rio Tinto, Jean-Sebastien Jacques mengatakan, ‘’Kemitraan kami dengan pihak Mongolia sudah dimulai lebih dari satu decade lalu. Kami bangga telah mencapai operasi kelas dunia yang menjunjung tinggi keselamatan. Selama tiga tahun kami mulai menjual tembaga. Investasi yang akan kami lakukan ini akan membawa tambang ini ke tingkat lebih lanjut, dan mengubah tambang Oyu Tolgoi menjadi salah satu tambang penting di dunia, serta mampu mengolah 80% potensinya.’’

 

 

Katanya lebih lanjut,’’Harga tembaga dalam jangka panjang secara fundamental masih bagus. Produksi di tambang bawah tanah Oyu Tolgoi akan dimulai di saat pasar tembaga kekurangan pasokan. Tambang ini akan menciptakan keuntungan bagi Rio Tinto dan para mitranya.’’

 

 

Rio Tinto mendapat pinjaman US$ 4,4 miliar untuk mendanai proyek tambang bawah tanah itu. Kesepakatannya diteken pada Desember 2015. Pemberi pinjaman adalah Pemerintah Kanada, Amerika Serikat, dan 15 bank komersial. Plafon pinjaman adalah US$ 6 miliar, sebanyak US$ 1,6 miliar merupakan utang tambahan yang bersifat opsi.