Jakarta,TAMBANG- Rio Tinto dan Ngarluma Aboriginal Corporation (NAC) telah sepakat melanjutkan pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berkapasitas 80 MW di Negara Ngarluma, dekat Karratha. Pembangkit listrik dari matahari ini nantinya akan memasok energi terbarukan ke operasi bijih besi perusahaan tersebut di wilayah Pilbara, Australia Barat.
PLTS ini merupakan usulan proyek pertama yang akan dilaksanakan masyarakat Ngarluma dan Rio Tinto setelah nota kesepahaman ditandatangani untuk menjajaki peluang proyek energi terbarukan di Negeri Ngarluma. Proyek ini diharapkan berlokasi di sebelah Pembangkit Listrik Yurralyi Maya milik Rio Tinto di dekat Karratha.
Proyek ini berpotensi menggantikan hingga 11% gas alam yang saat ini digunakan untuk pembangkitan di seluruh operasi penambangan terintegrasi Rio Tinto di Pilbara. Dari ini diharapkan dapat mengurangi emisi Rio Tinto hingga 120kT CO2e per tahun setelah proyek tersebut selesai.
Sebuah studi kelayakan diharapkan selesai pada awal tahun 2025, dan mulai beroperasi pada tahun 2027, tergantung pada persetujuan yang relevan dan keputusan investasi akhir.
Diperkirakan dibutuhkan energi terbarukan sebesar 600MW hingga 700MW pada tahun 2030 untuk menggantikan sebagian besar penggunaan gas di jaringan listrik Pilbara Rio Tinto. Sementara energi terbarukan tambahan akan diperlukan untuk mendukung elektrifikasi armada secara luas, yang diperkirakan terjadi setelah tahun 2030.
Managing Director Rail, Port & Core Services Rio Tinto Richard Cohen menjelaskan, “Kami sangat bangga dapat memajukan proyek ini bersama masyarakat Ngarluma dan berterima kasih atas upaya dan dukungan mereka untuk mencapai tonggak penting ini. Pembangunan seperti ini lebih dari sekedar pengurangan emisi-namun juga penting bagi peluang ekonomi dan memperkuat hubungan kita dengan Masyarakat Ngarluma,”terangnya.
Richard juga menjelaskan, “Proyek ini menggarisbawahi pentingnya hubungan jangka panjang perusahaan dengan masyarakat Ngarluma dan menunjukkan komitmen untuk bekerja sama guna berkontribusi terhadap masa depan yang lebih berkelanjutan.
CEO Ngarluma Aboriginal Corporation Ljuba Mojovic mengaku beruntung dapat mengembangkan energi bersih. “Kami beruntung dapat memulai proyek energi terbarukan pertama kami bersama Rio Tinto untuk mengurangi emisi dan menciptakan peluang ekonomi bagi Masyarakat Ngarluma. Proyek pembangkit listrik tenaga surya akan memungkinkan NAC mewujudkan pendapatan yang berkelanjutan, meningkatkan peluang kontrak dan berkontribusi terhadap dampak lingkungan yang positif di Pilbara,”terang Ljuba.
Ditambahkannya pula, “Pengembangan proyek ini merupakan bukti kekuatan abadi hubungan khusus kami dengan Rio Tinto dan komitmen bersama kami untuk bekerja sama menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan.”