Sidrap, TAMBANG – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) hari ini meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidenreng Rappang (Sidrap). PLTB komersial pertama di Indonesia ini berkapasitas 75 Megawatt (MW). Lokasinya berada di Kecamatan Watangpulu, Kabupaten Sidenreng Rappang, Provinsi Sulawesi Selatan.
“Saya merasa seperti di Belanda, seperti di Eropa, tapi kita di Sidrap. Bahagia sekali sore hari ini saya secara langsung melihat pembangkit listrik tenaga bayu di Sidrap ini balingnya muter semua. Artinya angin di sini lebih dari cukup,” ujar Jokowi, dalam keterangan resmi Kementerian ESDM, Senin (2/7).
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi didampingi Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini Sumarno, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir, Plt Gubernur Sulawesi Selatan Soni Sumarsono, dan Bupati Sidenreng Rappang Rusdi Masse.
Peresmian ini merupakan wujud komitmen pemerintah mewujudkan bauran energi primer Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025.
Menurut Presiden Jokowi, pembangkit listrik dengan energi baru terbarukan di Indonesia ke depan akan terus dikembangkan.
“Seperti yang kita lihat pada sore ini pembangkit listrik tenaga bayu atau angin, tidak hanya di Kabupaten Sidrap saja tetapi sudah dikerjakan dan selesai 80 persen di PLTB Kabupaten Jeneponto. Selain itu juga dikerjakan di Kabupaten Tanah Laut dan akan dimulai segera di PLTB di Jawa Barat Kabupaten Sukabumi,” ungkap Presiden.
Jokowi optimis target bauran pembangkit EBT sebesar 23 persen pada tahun 2025 nanti dapat tercapai, mengingat Indonesia juga memiliki potensi lain yang cukup besar seperti panas bumi, energi surya dan air.
“Saya rasa kita memiliki potensi yang besar dalam hal pengembangan EBT. Untuk panas bumi kita memiliki potensi sebanyak 29 ribu MW dan baru dikerjakan 2 ribu (MW), lalu kita memiliki PLT Surya, PLTA yang saya kira potensinya juga sangat besar. Oleh sebab itu ke depan, berdasar target yang kita berikan yaitu 23 persen di tahun 2025 diharap bisa kita selesaikan,” pungkas Presiden.
Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan melaporkan, penyelesaian pembangunan proyek PLTB Sidrap I dilakukan dalam waktu 2,5 tahun, yakni sejak Agustus 2015 hingga Maret 2018. Sebanyak 30 kincir angin yang masing-masing menggerakkan turbin berkapasitas 2,5 MW ini telah beroperasi akhir Maret 2018 lalu. PLTB Sidrap I dapat mengaliri lebih dari 70 ribu pelanggan listrik dengan daya 900 Volt Ampere (VA).
Bersama PLTB Sidrap I, Jokowi pada kesempatan ini juga meresmikan dua proyek infrastruktur ketenagalistrikan dan tiga groundbreaking proyek ketenagalistrikan di wilayah Sulawesi lainnya. Pembangkit yang diresmikan yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Punagaya di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan (Kapasitas 2×100 MW) dan PLTU Independent Power Producer (IPP) Jeneponto Ekspansi di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan. Total kapasitasitasnya mencapai 2×135 MW.
Sementara groundbreaking ketenagalistrikan meliputi PLTU Sulsel Barru 2 di Desa Lampoko, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, Provinsi Sulawesi Selatan, berkapasitasn sekitar 100 MW, Pembangkit Listrik tenaga Mesin Gas (PLTMG) Luwuk di Desa Nonong, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, berkapasitas 40 MW, PLTB Tolo, Jeneponto di Kampung LengkeLengkese Kecamatan Binamu, Kab. Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan, berkapasitas 72 MW.
Untuk diketahui, seluruh proyek-proyek infrastruktur ketenagalistrikan yang diresmikan memiliki nilai investasi sebesar USD1,17 miliar. Serta menyerap tenaga kerja sebanyak 4.480 orang selama masa konstruksi hingga tahap operasi.