Jakarta,TAMBANG – Repsol menargetkan produksi pertama minyak dan gas (first oil) dari Blok Sakakemang di Sumatera dilakukan dalam waktu tiga tahun ke depan.
Hal ini menjadi komitmen Chief Executive Officer (CEO) Repsol Josu Jon Imaz, saat bertemu dengan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, diKantorPusat Repsol di Madrid, Spanyol (24/4).
Arcandra mengungkapkan, Repsol memiliki komitmen untuk mempercepat produksi migas di Sakakemang dari lima tahun menjadi kurang tiga tahun. Oleh karena itu, pemerintah akan memberikan dukungan penuh agar upaya ini dapat terwujud.
Bentuk dukungan pemerintah diantaranya adalah proses persetujuan Plan Of Development (POD) yang cepat, juga dukungan administratif lain yang memungkinan target Repsol tercapai.
Langkah ini dilakukan pemerintah, untuk memastikan bahwa proses eksplorasi dan produksi migas di Indonesia, khususnya dari blok Sakakemang berjalan cepat.
“Kehadiran kami di Madrid merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk terus memperkuat hubungan dengan para investor migas global dan menarik lebih banyak investasi migas di Indonesia. Dengan berbagai teroboson regulasi dan pemangkasan ratusan aturan yang tidak produktif, kami optimis investasi migas akan terus meningkat,” ujar Arcandra melalui keterangan resmi, Jumat (26/4).
Menurut Arcandra, percepatan produksi gas di blok Sakakemang akan semakin memperkuat neraca gas di Indonesia. Apalagi secara geografis lokasi Sakakemang berdekatan dengan blok Corridor yang sudah matang infrastrukturnya. Sehingga dimungkinkan untuk optimalisasi infrastruktur yang sudah ada untuk mendukug produksi di Sakakemang.
“Pemerintah akan terus berupaya, melakukan inisiatif-inisiatif yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi gas nasional. Sehingga kekhawatiran bahwa Indonesia akan impor gas bumi dalam beberapa tahun ke depan, tidak terbukti,” lanjutArcandra.
Untuk diketahui, Blok Sakakemang menjadi salah satu temuan migas terbesar di dunia selama periode 2018-2019. Dengan cadangan terbukti gas bumi mencapai sekitar 2 triliun kaki kubik (tcf), temuan Repsol ini juga menjadi yang terbesar di Indonesia selama 18 tahun terakhir.
Dalam pertemuan dengan para Executive Repsol di Madrid, juga dibahas mengenai kerjasama pengembangan teknologi enhanced oil recovery (EOR) di beberapa blok migas di Indonesia. Hadir dalam pertemuan ini Tomas Garcia Blanco, Executive Managing Director of Exploration and Production Repsol dan Hermono, Dubes RI untuk Spanyol, Sukandar, Wakil Kepala SKK Migas, Jaffee Suardin, Deputi Perencanaan SKK Migas dan Mustafid Direktur Pembinaan Hulu Migas Kementerian ESDM.