Jakarta, TAMBANG – Perusahaan tambang emas Martabe, PT Agincourt Resources (PTAR) telah mereklamasi lahan seluas 4 hektare sepanjang tahun 2023. Hal tersebut diungkapkan Manajer Lingkungan PTAR, Mahmud Subagya.
“Tahun kemarin hanya sekitar 4 hektare saja, target reklamasi sesuai jamrek (jaminan reklamasi-red),” ucap Mahmud usai seminar nasional ESG bertema ‘Adaptasi ESG Melalui Dekarbonisasi dan Pelestarian Keanekaragaman Hayati untuk Menyongsong Pertambangan Berkelanjutan di Jakarta, Jumat (26/1).
Mahmud menjelaskan, luas area yang direklamasi PTAR memang masih sedikit lantaran area bukaan masih aktif dan sedang dalam tahap operasi produksi. Ada tiga pit yang tengah dioperasikan anak usaha PT Pamapersada Nusantara (PAMA) ini yaitu Pit Purnama, Pit Barani dan Pit Ramba Joring.
“Karena memang itu yang tersedia untuk direklamasi semua pembukaan yang lain masih aktif, baik untuk pit maupun fasilitas,” imbuh dia.
Adapun total area yang sudah dihijaukan selama perusahaan beroperasi hinga per September 2023 mencapai 47,18 hektare. Tanaman yang digunakan untuk reklamasi ini berasal dari nursery PTAR dengan kapasitas produksinya mencapai 72 ribu tanaman.
“Total dari 10 tahun hanya 40-an hektare. Kapasitas nursery kami produksinya 72 ribu. Kalau satu hektare cuma 1100 kan Cuma butuh 5 ribu batang saja setahun,” jelasnya.
Meski relatif kecil, PTAR melakukan penanaman di luar area konsesi sebagai bagian dari komitmen terhadap keberlanjutan. Sejak mulai beroperasi, PTAR konsisten melakukan hal tersebut untuk menjaga dan melestarikan ekosistem flora dan fauna setempat.
“Karena itulah kami bergerak bagaimana kami meningkatkan keanekaragaman hayati bukan hanya di area yang sudah dibuka saja, area yang sudah kami bebaskan dan tidak kami sentuh, itu yang kemudian kami perkaya dengan tanaman-tanaman lokal,” tuturnya.
Sebagai informasi, pada tahun 2021, PTAR berhasil mereklamasi sebesar 15,56 hektare atau melebihi dari target yang sudah disetujui yakni 10,6 hektare. Rinciannya, sebesar 11,62 hektare untuk reklamasi area operasional dan 3,94 area eksplorasi.
Sedangkan pada tahun 2022, reklamasi PTAR hanya untuk area eksplorasi yakni sebesar 1,86 hektare. pada area operasi hanya melakukan perawatan dan penanaman ulang terhadap tanaman-tanaman yang mati yang ditanam pada tahun-tahun sebelumnya.