Beranda Tambang Today Bursa Saham RDG BI Insidentil Tahan Penguatan Rupiah

RDG BI Insidentil Tahan Penguatan Rupiah

ilustrasi

Jakarta, TAMBANG – Adanya RDG BI insidentil di bawah Gubernur BI Perry Warjiyo, yang kembali memutuskan untuk menaikan suku bunga acuannya sebesar 25 bps menjadi 4,75 persen, tampaknya sudah price in, dimana pelaku pasar sudah memperkirakan sebelumnya. Alhasil, Rupiah pun tidak banyak mengalami pergerakan.

 

Menurut, Binaartha Institutional Research, bahkan harapan untuk mengalami kenaikan pun juga tidak terjadi seiring sudah ter-price in nya sentimen tersebut. Rupiah diestimasikan akan bergerak dengan kisaran support Rp13.970 dan resisten Rp13.988 per dollar AS (USD).

 

Pergerakan Rupiah lebih banyak merespon negatif kondisi GLOBAL, dimana laju EUR mengalami penurunan dibandingkan USD, setelah pelaku pasar mengkhawatirkan kondisi politik di Italia.

 

Fluktuasi Rupiah yang cenderung BERKURANG, diharapkan masih membuka peluang Rupiah untuk kembali menguat. Selain itu, diharapkan sentimen dari dinaikannya suku bunga acuan dapat direspon positif untuk membuka peluang kenaikan Rupiah.

 

Di sisi lain, pergerakan USD di pasar valas global cenderung berbalik melemah setelah EUR menguat. Penguatan EUR terjadi setelah adanya potensi dilakukannya refrendum dan koalisi partai untuk mengatasi kemelut politik di pemerintahan Italia.

 

Meski demikian, tetap cermati berbagai sentimen yang dapat menahan kenaikan lanjutan dari Rupiah maupun sentimen yang dapat membuat Rupiah kembali melemah.