Jakarta – TAMBANG. Pulau Sumba di Provinsi Nusa Tenggara Timur sudah dicanangkan untuk menjadi pulau yang 100% mengandalkan sumber energi baru terbarukan di tahun 2025, melalui program Sumba Iconic Island. Namun, pemerintah kini berencana menempatkan pusat percontohan pengembangan energi baru terbarukan di Provinsi Bali.
“Sumba yang selama ini menjadi Iconic Island cukup baik, tapi masih terlalu kecil untuk bisa dilakukan hal yang konkret. Kalau dapat digeser ke Bali, diharapkan menjadi lebih mendorong karena lebih mendunia,” ujar Menteri ESDM Sudirman Said, di Gedung Ditjen EBTKE, di Jakarta, Kamis (30/7).
Namun tak berarti bahwa pengembangan energi terbarukan hanya akan dilakukan di Bali. Sudirman memaparkan bahwa pihaknya juga tengah menggarap proyek hutan energi di Provinsi Kalimantan Tengah. Hutan-hutan energi lainnya juga tengah dijajaki di beberapa daerah lainnya.
“Sulawesi Selatan sudah siap, Papua dan Papua Barat juga sudah siap,” sebutnya.
Ia menjelaskan bahwa krisis energi sudah memaksa Indonesia untuk benar-benar memperhatikan realisasi pengembangan energi baru terbarukan.
“Perhatian kepada energi baru terbarukan sudah waktunya dibuat menjadi nyata bukan hanya sekedar slogan,” tegas Sudirman.
Menurutnya, selain kesiapan alokasi biaya dan sumber daya yang mumpuni, pin penting yang menjadi perhatian adalah kebijakan pemerintah. Karenanya, ia berjanji dalam waktu dekat akan menerbitkan aturan yang memberikan ruang gerak lebih leluasa kepada investor di bidang energi baru terbarukan.
Pemerintah sendiri telah menargetkan proporsi pemanfaatan EBT mencapai 25% dalam bauran energi nasional pada tahun 2025 mendatang.