Jakarta-TAMBANG. PT Bukit Asam (PTBA) lewat anak usahanya PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) telah menandatanganai amandemen Power Purchase Agreement (PPA) PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 bersama PT PLN (Persero) Seperti diketahui PLTU Sumsel 8 berkapasitas 2 x 620 MW.
Penandatanganan PPA ini dilakukan Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin dan Sofyan Basir, Direktur Utama PT PLN (Persero) yang diwakili oleh Supangkat Iwan, Direktur Pengadaan PT PLN, dan Fang Zheng, Chairman China Huadian Hongkong Company Ltd di Jakarta (19/10).
PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 merupakan bagian dari megaproyek 35.000 MW dengan PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) sebagai Independent Power Procedur (IPP) yang merupakan konsorsium PT Bukit Asam (Persero) Tbk dan China Huadian Hongkong Company Ltd.
Dalam amandemen PPA ini tersebut ada beberapa perubahan dari rencana semula. Listrik dari PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 yang semula akan dialirkan ke Jawa menggunakan High Voltage Direct Current (HVDC), kini dialirkan untuk Sumatera grid menggunakan jalur transmisi extra high voltage 500 kV. Perubahan ini karena kebutuhan listrik di Jawa dinilai sudah cukup, sehingga listrik dari PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 dialihkan untuk kebutuhan listrik Sumatera.
Termasuk dalam perubahan tersebut, HBAP juga akan membangun jalur transmisi dari PLTU Sumsel 8 ke gardu induk PLN DI Muara Enim sejauh 45 km. Adanya penambahan jalur transmisi ini juga menambah total investasi menjadi hampir mencapai US$ 1,7 miliar.
Selain terdapat perubahan transmisi dari sebelumnya ke Jawa menjadi Sumatera, teknologi yang akan digunakan PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 pun mengalami perubahan. Sebelumnya, teknologi yang direncanakan untuk digunakan adalah sub critical yang kemudian berubah menjadi super critical sehingga menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan.
Dengan penandatanganan ini diharapkan pada pertengahan tahun 2018 sudah masuk ke tahapan konstruksi. Oleh karena masa konstruksi dibutuhkan waktu 42 bulan untuk tahap I maka diharapkan sudah menghasilkan listrik pada 2021 untuk tahapn I dan pada tahun 2022 untuk tahap II.