Jakarta,TAMBANG. Indonesia merupakan salah satu produsen timah terbesar dunia. Bahkan negara ini ada diposisi teratas sebagai pengekspor timah. Namun demikian kegiatan eksploitasi harus diimbangi dengan kegiatan eksplorasi. Eksplorasi dilakukan untuk meningkatkan cadangan timah nasional.
Salah satunya dilakukan di wilayah perairan lepas pantai oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) Kementerian ESDM bersama PT Timah, Tbk.. kedua lembaga ini bekerja sama dalam melakukan Survei Seismik di Perairan Riau dan Kepulauan Riau.
Penandatanganan kerja sama dilangsungkan di Jakarta) antara Kepala P3GL Hedi Hidayat dengan Direktur Pengembangan Usaha PT Timah, Trenggono Sutioso di Jakarta pekan lalu.
“Peningkatan potensi cadangan ini dilakukan melalui upaya eksplorasi di luar wilayah ijin usaha pertambangan, serta peningkatan capacity building para tenaga ahli P3GL,” terang Hedi.
Kegiatan survei seismik ini merupakan tindak lanjut rangkaian kerja sama yang sudah dilakukan sejak tahun 23 Januari 2017. Pada kerja sama awal, P3GL dan PT Timah telah menyusun Peta Jalan (Road Map) Survei Bersama P3GL – PT. Timah 2018-2022 sebagai acuan perencanaan kegiatan eksplorasi ke depan di sekitar jalur timah (tin belt).
Survei seismik ini menurut Hedi akan dilakukan selama satu bulan untuk tahap awal dengan menggunakan kapal Geotin 2 milik PT Timah. Survei menggunakan metode seismic single channel untuk mengakuisisi lintasan sepanjang 1.450 km. Tim P3GL juga akan melakukan pengeboran mencari ketebalan sedimen yang diduga mengandung timah dan mencari potensi sumber daya dan dilanjutkan dengan eksplorasi.
Metode ini bertujuan agar intepretasi data dapat lebih akurat. Pada akhir survei diharapkan dapat menambah luasan WIUP PT Timah di wilayah perairan yang akhirnya dapat menambah potensi cadangan timah secara nasional.
P3GL sendiri telah memiliki data awal berdasarkan survei seismik di paparan Sunda, menggunakan Kapal Riset Geomarin I, termasuk wilayah perairan Kepulauan Riau. P3GL dan PT Timah akan bersama-sama melakukan intepretasi ulang data seismik tersebut agar dapat menentukan lokasi usulan survei umum untuk menghemat waktu dan biaya eksplorasi.
Sementara Trenggono menjelaskan melalui kerja sama ini diharapkan jumlah sumber melalui penambahan luasan lokasi IUP PT Timah di laut yang sekarang seluas 184.400 hektar. Kerja sama ini juga diharapkan mampu meningkatkan jumlah sumber daya termasuk cadangan timah, yang awalnya sebesar 796.000 ton, termasuk di antaranya cadangan timah di laut sebesar 50.000 ton