Jakarta,TAMBANG,- Menjelang tutup tahun 2024, perusahaan tambang batu bara nasional, PT Berau Coal kembali menambah koleksi penghargaan. Kali ini PT Berau Coal meraih penghargaan di ajang Tamasya Award 2024. Penghargaan ini diberikan atas komitmen perusahaan dalam menjalankan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) secara optimal dan berkelanjutan.
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung kepada Direktur Operasional dan HSE PT Berau Coal, Arief Wiedhartono pada penutupan rangkaian kegiatan Minerba Expo 2024, Selasa lalu (26/11).
Direktur Operasional dan HSE PT Berau Coal, Arief Wiedhartono menyampaikan rasa syukur atas penghargaan yang telah diraih. Dikatakannya, penghargaan ini bukan hanya sebuah wujud dari komitmen PT Berau Coal saja, tetapi juga menjadi pengingat terhadap tanggung jawab perusahaan untuk terus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional mereka.
“Kami akan terus berupaya memastikan kehadiran perusahaan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat sekitar. Kami berkomitmen untuk terus menjalankan program PPM yang berfokus pada keberlanjutan dan kemandirian masyarakat sekitar,” terangnya.
Arief juga menayampaikan terima kasih atas kolaborasi dan dukungan seluruh pihak baik karyawan, manajemen, mitra kerja, pemerintah, masyarakat dan pihak lainnya yang selama ini telah mendukung PT Berau Coal sehingga dapat menjalankan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan optimal. PT Berau Coal terus berkomitmen menjalankan program-program PPM untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat.
Di kesempatan itu, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Tri Winarno, menjelaskan Tamasya Award merupakan kegiatan tahun kedua yang diselenggarakan Ditjen Minerba KESDM sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah kepada perusahaan-perusahaan tambang yang berhasil menjalankan program PPM dengan baik.
“Melalui Tamasya Award ini, diharapkan dapat meningkatkan semangat serta komitmen dalam menerapkan program PPM, sehingga kegiatan pertambangan dapat berjalan dengan baik, optimal serta turut membantu mensejahterakan khususnya masyarakat sekitar tambang secara berkelanjutan,” ungkap Tri Winarno.
Tri Winarno juga menjelaskan bahwa penghargaan untuk sub sektor mineral diberikan dalam tiga kategori, yakni perencanaan, implementasi, serta monitoring dan evaluasi kinerja PPM. Sementara itu, untuk subsektor batubara, penghargaan dibagi ke dalam tiga kategori berdasarkan skala produksi, yaitu kecil – kurang dari 2 juta ton, menengah – 2–10 juta ton, dan besar – lebih dari 10 juta ton.
Senada dengan itu, Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung menegaskan Tamasya Award merupakan upaya Ditjen Minerba untuk memastikan sektor minerba berkontribusi optimal bagi kesejahteraan masyarakat, terutama di sekitar wilayah operasional pertambangan.
“Kepada Badan Usaha yang telah berhasil menjaga komitmennya, kami mengucapkan selamat atas diterimanya Penghargaan Tamasya Award 2024 ini,” ungkap Yuliot.
Menurutnya, prestasi ini tidak hanya mencerminkan kontribusi dan dedikasi, tetapi juga kerja keras dan semangat untuk terus berkontribusi bagi pembangunan bangsa. “Semoga dengan dilaksanakannya Penghargaan Tamasya Award 2024 ini, dapat memotivasi para stakeholder agar dapat terus berkontribusi serta bekerja keras demi mewujudkan manfaat dari sektor energi dan mineral secara optimal untuk seluruh pihak,” tandasnya.
Yuliot menjelaskan bahwa Tamasya Award 2024 adalah bentuk penghargaan pemerintah kepada perusahaan tambang mineral dan batubara yang berhasil melaksanakan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat yang berkontribusi pada berbagai bidang, seperti pendidikan, sosial, budaya, pelestarian lingkungan, dan peningkatan ekonomi di sekitar wilayah tambang.
Ia juga menekankan bahwa sektor pertambangan memiliki peran besar dalam perekonomian nasional, memberikan dampak positif berupa peningkatan ekonomi dan pengurangan ketimpangan gini rasio.
“Sektor pertambangan telah memberikan kontribusi terhadap PDB pada tahun 2024 sekitar 12% dengan memberikan dampak positif ada pemerataan perekonomian di daerah terutama di luar pulau Jawa. Dilain pihak juga mengurangi ketimpangan gini ratio yang pada survei Maret 2024 menjadi 0,379 dibanding periode sebelumnya Maret 2023 sebesar 0,388,”ungkapnya.
Berdasarkan evaluasi dan catatan di Kementerian ESDM angka realisasi Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat sub sektor mineral dan batubara pada tahun 2023 sebesar Rp2,53 triliun dan pada semester I tahun 2024 sudah tercapai sebesar Rp851,75 miliar.
Pemerintah terus berupaya untuk melakukan pembinaan dan pengawasan program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat kepada badan usaha pertambangan, sinkronisasi dengan Pemerintah Daerah dan seluruh stakeholders, melakukan transformasi agar pelaksanaan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat dapat semakin berjalan optimal dalam mewujudkan kemandirian ekonomi masyarakat sekitar tambang secara berkelanjutan.
Untuk diketahui, penilaian pada Tamasya Award 2024 dilakukan oleh para tim penilai independen yang terdiri dari ahli, akademisi dan praktisi yang mana tim penilai ahli komoditas batubara sebanyak 13 orang dan komoditas mineral sebanyak 9 orang.
Pada penghargaan tahun ini, sekitar 4.666 perusahaan dari sub sektor mineral dan batubara yang dievaluasi. Setelah melalui berbagai tahapan penilaian, hanya 19 perusahaan mineral dan 15 perusahaan batubara yang berhasil menjadi pemenang.