Jakarta – TAMBANG. Meskipun istilah Proyek 35.000 Megawatt (MW) sudah sangat sering terdengar dari maraknya pemberitaan media, ternyata pemerintah belum secara resmi meluncurkan proyek ini kepada publik. Untuk itu, acara seremonial akan digelar pada akhir bulan April ini.
“Jadi kita akan bikin acara publik untuk menjelaskan dan untuk mengumumkan peluncuran Proyek 35.000 MW. Selama ini kan masih persiapan terus dan menjelaskan secara individual kepada para investor. Nanti Presiden akan meluncurkan agar masyarakat tahu,” ungkap Menteri ESDM, Sudirman Said, usai menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (8/4).
Agenda seremonial tersebut dijadualkan setelah gelaran Konferensi Asia Afrika tanggal 19-24 April 2015 berakhir. Namun Sudirman belum menyebut tanggal tepatnya, atau lokasi yang dipilih untuk kegiatan itu.
Menurutnya, selama ini sosialisasi Proyek 35.000 MW yang sudah berjalan hanya ditujukan kepada calon investro. Padahal, program itu nantinya akan bisa dinikmati juga oleh masyarakat di seluruh nusantara.
Selain sosialisasi kepada masyarakat, dalam acara seremonial peluncuran juga akan dijelaskan perkembangan terkini mengenai program yang sebenarnya sudah digaungkan sejak akhir 2014 tersebut.
Pemerintahan Joko Widodo menargetkan penambahan kapasitas lisrik hingga 35.000 MW dalam 5 tahun mendatang. Tak hanya PT PLN (Persero) yang dibebani untuk itu, tapi peran pembangkit swasta (Independent Power Producer / IPP) justru mendapatkan porsi lebih besar.
Presiden mengakui bahwa target penambahan kapasitas listrik itu bukanlah hal yang mudah untuk direalisasikan. Ia berkaca pada kegagalan proyek percepatan 10.000 MW yang gagal diwujudkan dalam masa pemerintahan terdahulu
“Target ini bukan target main-main, tetapi target yang realistis dan harus tecapai dengan kerja keras,” tegas Jokowi.