Sanggau, TAMBANG – PLN melakukan penancapan tiang pertama (groundbreaking)di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat sebagai simbol dimulainya pembangunan Program Listrik Desa se-Provinsi Kalimantan Barat pada 2019. Acara ini diresmikan Bupati Sanggau Paolus Hadi bersama General Manager PLN Wilayah Kalimantan Barat Agung Murdifi.
Agung Murdifi mengungkapkan, melalui program Listrik Desa, PLN menerapkan energi berkeadilan melalui pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan hingga desa, agar energi listrik yang disiapkan PLN tersebar merata di seluruh Indonesia untuk seluruh lapisan masyarakat.
“Saat ini elektrifikasi desa menjadi fokus PLN. Kami ingin listrik dapat dirasakan oleh seluruh daerah sehingga perkembangan di negara ini merata,” ungkap Agung dalam keterangan resmi, Senin (20/5).
Pada tahun 2018 PLN telah menyelesaikan program listrik perdesaan di Kalimantan Barat dengan membangun 4.825 kVA Gardu Distribusi, 86 KMS Jaringan Tegangan Menengah, 209 KMS Jaringan Tegangan Rendah, dan 35 Desa teraliri listrik dengan total pelanggan 5.678.
Dengan pembangunan tersebut, rasio elektrifikasi PLN di Kalimantan Barat meningkat menjadi 87,22 persen dari sebelumnya 87,07 persen. Dengan nilai investasi lebih dari Rp130 miliar. Pada 2019, PLN akan menambah jaringan listrik perdesaan di 60 lokasi dengan panjang jaringan tegangan menengah sepanjang 359 kms, jaringan tegangan rendah sepanjang 221 kms, dan gardu distribusi dengan kapasitas 9.625 kVA.
Potensi pelanggan yang akan menikmati akses energi listrik sebesar 13.169 pelanggan. Pembangunan Jaringan Listrik Desa tahun 2019 pun akan meningkatkan rasio elektrifikasi PLN di Kalimantan Barat menjadi 90,4 persen, dari sebelumnya 88,04 persen.
Di Dusun Tuan Desa Mandong Kecamatan Tayan Hulu Kabupaten Sanggau sendiri, PLN akan membangun 7 kms JTM, 2 kms JTR, dan 300 kVA gardu distribusi untuk melistriki 170 pelanggan.
Agung juga mengungkapkan, kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program ini antara lain, infrastruktur jalan yang tidak memadai, posisi pemukiman terpencil, perizinan lahan atau kebun warga dan perizinan kawasan hutan. Meski menemui berbagai kendala, PLN akan selalu siap dan dengan bantuan banyak pihak program listrik perdesaan di Provinsi Kalimantan Barat dapat sukses terlaksana pada tahun 2019.
Menurutnya, hal ini selaras dengan Program Gubernur Kalbar untuk meningkatkan Nilai Indeks Desa Membangun, yakni dengan meningkatkan skor akses listrik untuk merubah status Desa Berkembang menjadi Desa Maju, Desa Maju menjadi Desa Mandiri dan seterusnya.
“Kami berharap pembangunan listrik di Desa Mandong dan 59 lokasi lainnya dapat berjalan dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Sehingga listrik dapat membawa manfaat bagi seluruh masyarakat. Kami juga memohon dukungan dan kerjasama dari pemertintah daerah serta stakeholder lainnya demi kelancaran pembangunan proyek listrik desa di seluruh Kalimantan Barat,” pungkas Agung.