TAMBANG, JAKARTA. KAPASITAS produksi tembaga dunia hingga 2019 diperkirakan naik rata-rata 4% setahun, mencapai 26,5 juta ton pada 2019. Menurut laporan International Copper Study Group, kemarin, dibanding tahun 2015, produksi tembaga naik 3,9 juta ton, atau rata-rata naik sekitar 1 juta ton setahun.
International Copper Study merupakan lembaga riset milik para produsen tembaga, berpusat di Lisapon, Portugal. Dalam laporan tengah tahunannya yang disalin mining.com, International Copper menyatakan, produk konsentrat pada 2019 akan menjadi 21 juta ton setahun.
Peru diperkirakan akan menaikkan kapasitas tambahannya sebesar 25%, dihasilkan dari proyek tambang baru dan ekspansi tambang yang ada hingga 2018. Setelah itu Zambia, Kongo, Cina, dan Meksiko, melakukan hal yang sama.
Ketimbang laporan yang dikeluarkan Desember lalu, laporan kali ini menunjukkan optimisme. Ketika itu diproyeksikan kapasitas produksi tahunan pada 2018-2019 akan turun sebesar 200.000-500.000 ton. Pengurangan produksi ini dipicu ekspansi tambang yang tertunda-tunda akibat izin lingkungan tak kunjung turun.
Peru, bersama Kongo, Cina, Meksiko, dan Zambia merupakan produsen utama tembaga. Lima negara ini bersama-sama mewakili 65% produsen tembaga.
Proyek tembaga juga tengah dirancang di negara-negara yang saat ini tak memiliki tambang tembaga, seperti Afghanistan, Ecuador, Ethiopia, Fiji, Yunani, Panama, Sudan, dan Thailand.
‘’Pada 2019 saja, produksi total tembaga dari kilang baru ini mencapai 330.000 ton pertahun,’’ demikian analis dari International Studi Copper.
Saat ini, produksi dari negara-negara yang baru memulai tambang tembaga sekitar 10 tahun lalu sudah mulai kelihatan. Produksinya naik dari nol pada tahun 2000 menjadi 400.000 ton per tahun. Juga ada eksplorasi di dasar samudera, yang dilakukan di Laut Bismarck, lepas pantai Papua New Guinea.
Kapasitas produksi smelter peningkatannya diperkirakan tertinggal ketimbang peningkatan produksi konsentrat. Pertumbuhannya diperkirakan rata-rata 3% setahun, menjadi 22,8 juta ton pada 2019. Lumayan, naik 2,4 juta ton ketimbang kapasitas pada 2015.
Kenaikan kapasitas paling besar terjadi di Cina, naik lima kali lipat dari tahun 2000 ke tahun 2015, bertambah 4,7 juta ton, dan akan bertambah lagi sebanyak 1,5 juta ton pada 2019.
Di luar Cina, negara-negara yang tengah membangun pabrik pengolahan tembaga tersebar di segala penjuru: India, Indonesia, Iran, Kazakhstan, Meksiko, dan Mongolia.