Jakarta, TAMBANG – PT Adaro Energy Indonesia Tbk dan anak-anak perusahaan (Grup ADRO) berhasil memproduksi batu bara sebesar 18,07 juta ton pada Kuartal I 2024. Angka tersebut naik 15 persen dibanding Kuartal I 2023 yang hanya 15,70 juta ton.
“Operasi kami memulai tahun ini dengan baik, dan investasi yang kami perluas ke bisnis-bisnis baru berjalan baik sesuai panduan yang telah kami tetapkan,” ungkap Presiden Direktur ADRO, Garibaldi Thohir dalam keterangannya, dikutip Kamis (2/5).
Volume tersebut berasal dari PT Adaro Indonesia (AI) sebesar 13,21 juta ton, Balangan Coal Companies 2,16 juta ton, PT Mustika Indah Permai (MIP) 1,14 juta ton dan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (AMI) sebesar 1,56 juta ton.
Pada tahun ini, ADRO menargetkan volume produksi batu bara sebesar 67 juta ton, naik 1,7 persen dari total produksi sepanjang tahun 2023 yang mencapai 65,88 juta metrik ton.
Kenaikan juga terjadi pada segmen penjualan di mana perusahaan berhasil menjual 16,48 juta ton pada Kuartal I tahun ini. angka tersebut naik sebesar 5 persen dibanding Kuartal I 2023.
“Volume penjualan periode ini yang mencapai 16,48 juta ton setara kenaikan 5% dari 1Q23,” beber Pria yang akrab dipanggil Boy Thohir ini.
Penjualan batu bara metalurgi melalui anak perusahaan, yakni PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), naik 24% menjadi 1,05 juta ton pada Kuartal I 2024. Perusahaan terus mengembangkan pengakuan pasar untuk produk Enviromet, dan produk ini diterima baik di pasar domestik maupun seaborne.
Pengupasan lapisan penutup mencapai 66,21 juta bcm pada Kuartal I 2024, atau naik 17% dari Kuartal I 2023. Nisbah kupas mencapai 3,66x, atau naik 2% dari Kuartal I 2023.
Perusahaan juga melaporkan bahwa saat ini PT Kalimantan Aluminium Industry (KAI) telah menunjukkan progres proyek smelter aluminium. Kata Boy, KAI sudah menyelesaikan sandaran dermaga kargo berat dan pengerukan dia area jetty fase pertama.
“KAI berfokus pada penyelesaian perbaikan tanah, pekerjaan penimbunan, dan pekerjaan pondasi di area smelter aluminium. KAI telah merampungkan sandaran dermaga kargo berat dan fase pertama pengerukan di area jetty. Lebih lanjut, KAI juga telah merampungkan pekerjaan lahan di area mess karyawan,” beber dia.