Jakarta, TAMBANG – Presiden Prabowo Subianto didampingi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, meresmikan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Jatigede, Jawa Barat berkapasitas 110 MW (2×55 MW). Hal ini sekaligus menandai peresmian proyek ketenagalistrikan secara serentak di 18 provinsi dengan total kapasitas 3,2 Gigawatt (GW).
“Ini mungkin peresmian proyek energi terbesar di dunia 3,2 gigawatt sekaligus dengan tambahan 11 proyek lanjutan pembangunan gardu dan jaringan,” ujar Prabowo di Sumedang, Jawa Barat, dikutip dalam keterangan resmi,Senin (20/1).
Proyek-proyek kelistrikan dengan total kapasitas lebih dari 3,2 Gigawatt (GW) ini mampu melistriki ratusan ribu rumah dan menurunkan emisi hingga lebih dari 1 juta ton CO2 pertahun.
Presiden Prabowo pada arahannya menyampaikan bahwa proyek-proyek kelistrikan yang diresmikan hari ini adalah hasil kerja dari putra-putri Indonesia. Presiden Prabowo meyakini bahwa Indonesia akan mencapai swasembada energi dalam waktu dekat.
“Energi saya kira dengan kemampuan kita, kita akan menuju ke swasembada energi juga dalam waktu yang tidak lama. Karena itu saya ucapkan terima kasih, penghargaan kepada semuanya, juga kawan-kawan kita di 26 titik (peresmian),” ujarnya.
Rio Tinto Sambut Baik Fasilitas Kredit Produksi Aluminium Dari Pemerintah Australia
Menteri ESDM menyampaikan, dari total 3,2 GW pembangkit yang diresmikan, sebagian besar atau 89 persen bersumber dari energi bersih, yakni gabungan dari energi terbarukan dan gas. Pembangunan pembangkit energi bersih dilakukan sebagai upaya transisi energi.
“Dari total 3,2 gigawat tersebut 89 persen itu adalah energi bersih. Ini adalah gabungan antara gas kemudian energi terbarukan. Kenapa ini kita lakukan secara terus menerus? Karena ini dalam rangka menerjemahkan apa yang menjadi komitmen Pak Presiden baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk Indonesia melakukan transisi energi dari energi fosil PLTU kepada energi baru terbarukan,” ungkap Bahlil.