Jakarta, TAMBANG – Presiden Prabowo Subianto mengajak pengusaha Turki untuk berinvestasi dan membangun industri baterai kendaraan listrik di Republik Indonesia (RI). Hal tersebut dia sampaikan dalam kunjungan resminya ke Turki, Kamis 10 April 2025.
“Saya juga mengundang perusahaan Turki untuk bersama-sama ikut serta dalam pembangunan industri baterai, energi terbarukan, industri pertahanan, dan tekstil kelas atas,” ucap Prabowo dilansir Senin (14/4).
Di hadapan Presiden Republik Turki, Recep Tayyip Erdogan Presiden Prabowo mengaku bahwa pemerintah Indonesia terbuka dalam pembangunan infrastruktur energi di Indonesia, terutama energi baru dan terbarukan.
“Saya terbuka agar Turki ikut dalam pembangunan infrastruktur energi di Indonesia,” imbuh Presiden Prabowo.
Nusantara Regas Sukses Jalankan Turn Around Dua Fasilitas Pentingnya
RI tengah serius menggalakkan ekosistem kendaraan listrik sebagai salah satu upaya menekan gas rumah kaca yang salah satunya dengan membangun pabrik baterai.
Pada Juli tahun 2024, pabrik baterai kendaraan listrik pertama dan terbesar di Asia Tenggara resmi beroperasi di Karawang, Jawa Barat. Pabrik tersebut dioperasikan oleh PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power.
Pabrik sel baterai seluas 319.000 meter persegi ini merupakan joint venture Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution. Pada paruh pertama tahun 2024, kapasitas tahunan pabrik ini akan mencapai 10 GWh sel baterai, cukup untuk 150.000 kendaraan listrik.
Pabrik tersebut menghabiskan investasi sebesar Rp20 triliun dari pabrik mobil Hyundai serta konsorsium antara Hyundai dan LG dengan investasi sebesar Rp 160 triliun untuk ekosistem baterai listrik. Investasi tersebut menjadi bukti konkret dari kerja sama erat antara Indonesia dan Korea Selatan.
Kini, RI tengah mengajak negara-negara sahabat lainnya untuk melakukan hal yang sama, membangun pabrik baterai kendaraan listrik. Termasuk kepada Negara Lintas Benua tersebut.