JAKARTA, TAMBANG. PRESIDEN Nigeria, Muhammad Buhari, diminta oleh Asosiasi Pemberdayaan Mineral Nigeria untuk mengawasi eksplorasi mineral dan pengembangan industrinya di negaranya, agar bisa diperoleh manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat. Ketua Asosiasi, Sunny Ekozin, dalam jumpa persnya di ibukota Nigeria, Abuja mengatakan, Presiden harus mengontrol industri mineral sebagaimana dia lakukan terhadap industri migas.
Tahun lalu Nigeria mengimpor Naira 860 miliar mineral, dari total impor senilai N 1,3 triliun. 1 Naira saat ini setara dengan Rp 67. ‘’Ini skandal. Bayangkan, berapa banyak pekerjaan bisa diciptakan dengan duit sebanyak itu? Nigeria harus mencontoh negara lain seperti Indonesia, yang sukses menciptakan nilai tambah dari industri mineralnya,’’ kata Ekozin, sebagaimana dikutip situs All Africa
.Indonesia, kata Ekozin, berhasil mendapatkan investasi sebesar US$ 18 miliar dalam bentuk pengolahan industri mineral di dalam negeri.
Salah satu masalah yang membuat industri mineral di Nigeria tidak berkembang adalah adanya orang-orang yang menikmati keuntungan cepat dari perdagangan mineral. Mereka inilah yang dengan segala upayanya mencegah Nigeria memiliki industri pengolahan sendiri. ‘’Mereka ini ada di pemerintahan, mendapatkan duit dari perbankan, bahkan Bank Dunia berperan,’’ kata Ekozin.
Industri mineral di Nigeria memang kurang berkembang, hanya menyangga 0,3% dari produk domestik bruto. Pemerintah lebih mengutamakan pengembangan industri minyak. Akibat tidak berkembangnya industri mineral di dalam negeri