Jakarta, TAMBANG – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata berkapasitas 192 Megawatt peak (MWp). PLTS yang terletak di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat ini merupakan PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara dan nomor 3 di dunia.
“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pagi hari ini saya resmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata 192 MWp di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Kita berhasil membangun salah atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya Terapung yang terbesar di Asia Tenggara dan nomor 3 di dunia,” ucap Jokowi saat peresmian, Kamis (9/11).
Kata Jokowi, besarnya kapasitas yang terdapat di PLTS Terapung ini menjadi tonggak sejarah baru bahwa Indonesia telah berhasil mewujudkan mimpinya untuk bisa membangun pembangkt listrik yang ramah lingkungan yang berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT).
“Hari ini merupakan hari yang bersejarah karena mimpi kita untuk membangun pembangkit energi baru terbarukan dalam skala besar akhirnya bisa terlaksana,” ungkapnya.
Jokowi ingin PLTS yang mulai dibangun pada awal 2021 ini terus dimaksimalkan hingga mencapai 1.000 MWp atau 1 Gigawatt peak (GWp). Jumlah tersebut menyamai pembangkit EBT sebelumnya yaitu PLTA Cirata yang berkapasitas 1.000 MW.
“Di Cirata ini sudah ada plta dengan kapasitas 1000 MW dan sekarang ditambah dengan plts terapung sebesar 192 MWp. Kedepan kalau dimaksimalkan bisa menambah kurang lebih 1000 MWp,” sebutnya.
PLTS Terapung Cirata dibangun di atas 250 hektare dan berada di permukaan air Waduk Cirata. Waduk ini meliputi tiga kabupaten yaitu Purwakarta, Cianjur dan Bandung Barat.
Proyek Pembangunan PLTS Terapung Cirata dikerjakan oleh anak usaha PT PLN Persero, PT Pembangkitan Jawa Bali Investasi (PJBI) yang bekerja sama dengan Perusahaan energi asal Abu Dhabi, Uni Emirate Arab (UEA), Masdar.
“Saya juga gembira melihat PLTS Terapung di Cirata ini telah selesai dan ini hasil kerja sama Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, bersama PLN dan kolaborasi dengan kekuatan dunia yaitu Masdar dari UEA,” tutur Jokowi.
“Saya ingin nantinya seluruh potensi EBT yang ada di indonesia kita manfaatkan dan saya yakin bisa karena sekarang teknologinya sudah ada,” jelasnya.