Jakarta-TAMBANG. Ketahanan energi menjadi perhatian serius saat ini. Salah satunya dengan meningkatkan stok energi. Oleh karenanya Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta kementerian ESDM untuk meningkatkan stok energi nasional. Orang nomor satu ini menegaskan bahwa saat ini ada dua isu sentral yang harus menjadi perhatian yakni kecukupan stok energi dan pangan.
“Dalam 20 sampai 30 tahun ke depan terjadi persaingan perebutan sumber daya energi dan pangan. Maka mulai sekarang kita harus membuat strategi besar, untuk fokus pada pangan dan energi, serta membangun infrastruktur pendukungnya,”kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Lebih lenjut Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam menyiapkan stok energi dan pangan. Kuncinya adalah strategi dan langkah nyata mewujudkan itu. “Strategi besar mulai dipikirkan, jangan sampai terlambat,” kata Presiden Joko Widodo di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (29/2).
Joko Widodo menjelaskan ditengah harga minyak dunia melemah saat ini harusnya bisa juga dimanfaatkan Kementerian ESDM dan Pertamina untuk menambah stok sebanyak-banyaknya. “Terserah kita taruh di dalam atau luar negeri. Mestinya kita beli (saat harga jatuh), setelah harga normal stok sudah kita punyai. Jangan sampai kita tidak berpikir membuat stok,” kata Presiden.
Salah satu yang dilakukan diantaranya dengan mendorong pembangunan kilang di beberapa titik di Indonesia. Indonesia ia pastikan membuka diri pada investor asing yang ingin membangun kilang di dalam negeri. “Silakan, karena kebutuhan kita banyak sekali, jangan ditunda-tunda,”ungkapnya.
Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo saat menyaksikan penandatanganan Kontrak APBN pengadaan barang dan jasa di lingkungan Kementerian ESDM tahun 2016. Sebagaimana diketahui ada 133 paket kontrak yang ditandatangani dengan total nilai sebesar Rp 3,04 triliun.
Sementara untuk APBN tahun 2016 Kementerian ESDM mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 8.563,9 miliar yang terdiri dari Rp 4.326,2 miliar belanja barang, Rp 2.646,5 miliar belanja modal, Rp 834,5 miliar belanja pegawai dan Rp 756,7 miliar berupa output cadangan.
“Soal tanda tangan tadi, tahun percepatan kerja maka kejar, dorong agar semua kementerian mempercepat tanda tangan kontrak,” ujar Jokowi.
Dalam Kontrak kegiatan Strategis Tahun Anggaran 2016, di Kementrian ESDM sebagian besar merupakan paket pekerjaan infrastruktur strategis diantaranya pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan serta infrastruktur gas.
“Pelaksanaan Pembangunan infrastruktur strategis ini akan mempermudah akses masyarakat terhadap energi seperti listrik dan gas, serta pemerataan distribusi energi di Indonesia,”kata Menteri ESDM Sudirman Said. Menteri pun berharap semakin cepatnya proses lelang ini, realisasi anggaran tahun 2016 diatas 90%.