Beranda Tambang Today Prabowo Beberkan Strategi Bioenergy di IEF 2018

Prabowo Beberkan Strategi Bioenergy di IEF 2018

Calon Presiden Prabowo Subianto di Indonesia Economic Forum 2018, di Jakarta, Rabu (21/11).

Jakarta, TAMBANG –  Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto jadikan strategi penerapan bioenergy untuk menyelematkan energi Indonesia di masa depan, jika terpilih menjadi Presiden Republik Indonesia (RI) nanti. Strategi tersebut dipaparkan Prabowo, saat menjadi pembicara di Indonesian Economic Forum (IEF) 2018 “Connecting Indonesia: A New Five Year Agenda” di Shangri-La Hotel Jakarta, Rabu (21/11).

 

Prabowo menegaskan, melihat cadangan energi Indonesia yang semakin menipis, maka ia mengusung strategi penerapan bioenergy  untuk memenuhi kebutuhan energi di masa mendatang.  Tercatat menurutnya, sisa cadangan energi Indonesia saat ini untuk minyak mentah  akan habis pada tahun 2030, gas alam pad tahun 2048 dan batu bara pada tahun 2094.

 

“Kita dapat memproduksi bioenergy ini dengan potensi yang kita miliki, dan ini menjadi strategi energi Prabowo-Sandi,” kata Prabowo, di Jakarta, Rabu (21/11).

 

Empat jenis bionergy yang menjadi pijakan Prabowo yaitu, produksi bioethanol, biocoal, biochar dan syngas.  Bioethanol yang sudah mulai digunakan di beberapa negara , termasuk Amerika Serikat (AS) sejak tahun 1990, yang didapatkan secara khusus dari fermentasi saripati tanaman, diyakini akan mampu menjadi energi bahan bakar di masa depan.

 

Sementara biocoal, yang dihasilkan dari Karbonisasi hidrotermal, proses berbasis air bersuhu moderat untuk mengubah biomassa menjadi zat seperti batu bara. Juga diharapkan bisa menjadi pengganti energi fosil  yang sudah mulai habis.

 

“Kita dapat mewujudkan produksi  bioenery ini untuk mewujudkan kemandirian energi, kecukupan makanan dan air,” tutur Prabowo.

 

Sebelumnya, Prabowo juga membeberkan berbagai kekurangan dan kelemahan ekonomi Indonesia di tengah-tengah pebisnis dari berbagai negara dalam Indonesia Economic Forum 2018 ini. Dalam presentasinya yang berjudul “The Path Ahead for Indonesia”,  Prabowo  membeberkan   kondisi perekonomian Indonesia yang memprihatinkan,  ia mengibaratkan kondisi ekonomi sebuah negara sebagai tubuh manusia.

 

“Jika sistem tubuh itu tidak berfungsi, harus lakukan check up, cek darah, untuk mengetahui penyebabnya. Begitu pula dalam konteks ekonomi suatu negara,” tutur Ketua Umum Partai Gerindra ini.

 

Hal yang membuatnya miris  melihat kondisi perekonomian di Indonesia, dilihat dari angka Human Development Index (HDI) yang berada di bawah Singapura, Malaysia dan Thailand. Indonesia menurutnya berada di  posisi 113 ranking dunia  dengan skor HDI sebesar 0.689. Sementara Singapura bertengger di peringkat 5 rangking dunia, Malaysia Ke-50 dan Thailand Ke-87 ranking dunia dengan HDI index sebesar 0.740.