Beranda ENERGI Energi Terbarukan Potensi Geothermal Baru Terserap 1.948,5 MW dari  28,5 GWe

Potensi Geothermal Baru Terserap 1.948,5 MW dari  28,5 GWe

Lokasi Star Energy Geothermal Salak, Jawa Barat (Foto: starenergy.co.id)

Jakarta, TAMBANG – Indonesia diperkirakan menyimpan sumber daya energi panas bumi mencapai 28,5 Giga Watt electrical (GWe), terdiri dari resources 11.073 MW dan reserves 17.453 MW. Hal ini menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara dengan sumber daya panas bumi di dunia.

 

Direktorat Panas Bumi, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM mencatat, sumber daya panas bumi yang termanfaatkan telah mencapai 1.948,5 MW yang terdiri dari 13 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) pada 11 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP).

 

Sebaran 13 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang terpasang berdasarkan letak geografis dari wilayah barat sampai wilayah timur Indonesia, dalam keterangan resmi ESDM (8/5), sebagai berikut:

 

No PLTP Pengembang/

Operator

Kapasitas Total WKP, Lokasi
1 PLTP Sibayak PT Pertamina Geothermal Energy 12 MW Sibayak – Sinabung, Sumatera Utara
2 PLTP Sarulla Sarulla Operation Ltd 330 MW Sibual-buali, Sumatera Utara
3 PLTP Ulubelu PT Pertamina Geothermal Energy 220 MW Waypanas, Lampung
4 PLTP Salak PT Star Energy Geothermal Salak. Ltd 377 MW Cibeureum – Parabakti, Jawa Barat
5 PLTP Wayang Windu Star Energy Geothermal Wayang Windu 227 MW Pangalengan, Jawa Barat
6 PLTP Patuha PT Geo Dipa Energy 55 MW Pangalengan, Jawa Barat
7 PLTP Kamojang PT Pertamina Geothermal Energy 235 MW Kamojang – Darajat, Jawa Barat
8 PLTP Darajat Star Energy Geothermal Drajat 270 MW Kamojang – Darajat, Jawa Barat
9 PLTP Dieng PT Geo Dipa Energy 60 MW Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah
10 PLTP Karaha PT Pertamina Geothermal Energy 30 MW Karaha Bodas, Jawa Barat
11 PLTP Matalako PT Perusahaan Listrik Negara 2,5 MW Matalako, NTT
12 PLTP Ulumbu PT Perusahaan Listrik Negara 10 MW Ulumbu, NTT
13 PLTP Lahendong PT Pertamina Geothermal Energy 120 MW Lahendong – Tompaso, Sulawesi Utara

 

Khusus untuk PLTP Karaha, baru beroperasi secara komersil pada tanggal 6 April 2018. Dengan beroperasinya PLTP Karaha ini mampu melistriki 33 ribu rumah di Tasikmalaya dan sekitarnya. Pencapaian ini merupakan realisasi dari program 35.000 MW yang dicanangkan pemerintah, di mana akan meningkatkan kehandalan sistem transmisi Jawa-Bali dengan tambahan suplai listrik sebesar 227 Giga Watt hour (GWh) per tahun.

 

Selanjutnya, pada triwulan kedua tahun 2018, direncanakan tambahan kapasitas terpasang sebesar 110 MW terdiri dari PLTP Sorik Marapi Modullar Unit 1, PLTP Sorik Marapi Marapi Modullar Unit 2, PLTP Lumut Balai Unit 1 dan PLTP Sokoria Unit 1.

 

Ke depan, pengembangan industri panas bumi diharapkan juga mencapai wilayah timur Indonesia serta pemanfaatannya tidak hanya sebagai pembangkit juga dapat dimanfaatkan secara langsung seperti untuk industri pertanian (antara lain untuk pengeringan hasil pertanian, sterilisasi media tanaman, dan budi daya tanaman tertentu), selain sebagai destinasi wisata yang sudah dilakukan saat ini.