TAMBANG, JAKARTA. POLO Resources, anak usaha Polo Investments, sepakat untuk menyediakan pinjaman senilai Sin$ 5 juta yang bisa dikonversi menjadi saham untuk Universal Coal Resources. Pinjaman itu akan digunakan untuk membeli 75% kepemilikan PT Transcoal Minergy.
Transcoal Minergy adalah perusahaan Indonesia yang memiliki izin usaha pertambangan di Kalimantan Selatan. Media World Coal kemarin sore melaporkan, Transcoal akan mengembangkan proyek tambang batu bara bawah tanah berkapasitas 2 juta ton per tahun, dengan kalori 6.200 kkal/kilogram.
Saat ini tengah berlangsung studi JORC, yang menghasilkan cadangan 129 juta ton, terletak di bagian selatan konsesi yang akan dibeli Polo. Pemboran akan dilakukan lagi di lokasi tambang yang akan diakuisisi, untuk mendapatkan angka cadangan yang lebih pasti.
Izin produksi Transcoal berlaku hingga April 2028. Saat ini studi kelayakan masih terus dilakukan. Transcoal juga masih menunggu izin dari Kementerian Kehutanan, sebelum kegiatan pertambangan dilakukan. Transcoal akan menggunakan jalur transportasi batu bara yang ada. Untuk mengangkut batu bara ke jetty di Batulicin, jaraknya 50 kilometer. Dari situ, batu bara kemudian diangkut menggunakan sungai, untuk menuju ke kapal besar di tengah laut.
Sesuai kesepakatan, Polo bisa mengonversi setiap utang pokok dan bunganya menjadi saham di Universal dalam tempo 18 bulan sejak pencairannya. Jika tidak dikonversi, hutang itu bisa dibayar dalam tempo 18 bulan sejak pencairannya.
Universal Coal Resources sebelumnya mengumumkan telah tercapainya kesepakatan untuk membeli saham Pan Asia di Transcoal, Juni tahun lalu, dengan nilai Sin$ 30 juta.