Beranda ENERGI Migas POD Blok Masela Belum Diputuskan, SKK Migas Khawatirkan PHK

POD Blok Masela Belum Diputuskan, SKK Migas Khawatirkan PHK

Jakarta-TAMBANG. Sampai saat ini Pemerintah belum memutuskan Plan of Development (PoD) Blok Masela, Mauluku Tenggara Barat. Molornya pengambilan keputusan ini dikhawatirkan akan berdampak pada terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK). Hal ini disampaikan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Amien Sunaryadi.

Ia mengaku khawatir akan akan terjadi perumahan secara besar-besaran di Indonesia menyusul pengurangan karyawan yang akan dilakukan perusahaan migas Inpex dan Shell. Menurut Amien sejauh ini Inpex masih sangat mengharapkan keputusan persetujuan revisi POD (plan of development) Blok Masela dapat segera diberikan.

Namun seadainya keputusan diberikan saat ini dan yang diputuskan adalah pilihan yang sesuai dengan rekomendasi SKK Migas yaitu offshore (FLNG), maka jadwal FID (final investment decision) proyek Blok Masela yang bernilai US$ 14 miliar akan mundur lebih dua tahun, yaitu akhir 2020.

“SKK Migas menyayangkan dalam situasi ekonomi yang tengah menggenjot investasi ada investasi besar di depan mata justru mundur dua tahun,” kata Amien dalam siaran pers yang diterima Majalah TAMBANG. Terlebih, pihaknya juga menyayangkan dampak terhadap rakyat Maluku yang tertunda menerima manfaat dari proyek Blok Masela minimal dua tahun.

“Untuk hitungan, kita mesti berpikir dengan cara pikir investor. Mereka masukkan parameter risiko yang lain. Kalau akhir 2018, risiko masih diterima. Begitu masuk 2019 Indonesia adalah masa pemilu dan mereka hitung tahun itu sulit dilakukan pengambilan keputusan investasi dengan nilai yang besar,” tandas Amien.

Sementara Senior Manager Communication Inpex Usman Slamet mengatakan pihaknya menunggu keputusan Pemerintah terkait revisi PoD 1 dan berharap ada keputusan dalam waktu dekat. “Kedua, kami pun berharap keputusan yang diambil sejalan dengan usulan kami, dan kami akan segera melanjutkan tahapan proyek dengan menyelesaikan FEED,”terang Usman.

Sementara terkait dengan Sumber daya manusia, Usman memastikan bahwa perusahaan akan menyesuaikan dengan pekerjaan yang sedang ditangani oleh perusahaan saat ini.