Jakarta-TAMBANG. Pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Sarulla unit I dengan kapasitas 110 megawatt (MW) direncanakan beroperasi (commercial of date/COD) pada Desember mendatang.
“Sarulla unit 1 akan beroperasi pada Desember 2016,” kata Direktur Panas Bumi, Yunus Saefulhak baru-baru ini.
Seperti yang terlansir dalam situs resmi Kementerian ESDM, untuk pembangkit unit 2 dan 3, dengan kapasitas yang sama akan beroperasi secara bertahap pada 2017 dan 2018. Yunus menuturkan, langkah itu sebagai upaya mengatasi masalah kelistrikan yang ada di Sumatera. “Total 330 MW, ini untuk membantu byarpet di Sumatera,” jelasnya.
PLTP Sarulla adalah pembangkit listrik yang terbesar di dalam program Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik 10.000 MW Tahap II, di mana hampir 50% (4952 MW) berasal dari panas bumi. Bahkan di dunia, PLTP Sarulla adalah termasuk dalam geothermal yang terbesar di dalam single-contract (the world’s largest single-contract geothermal power plant) dan akan sangat mempercepat pencapaian sasaran elektrifikasi di Indonesia.
Proyek tersebut membutuhkan investasi sekitar US$1,5 miliar yang didanai oleh partisipasi swasta – yang dipimpin oleh Medco Energi dengan konsorsium perusahaan multinasional Itochu, Kyushu dan Ormat – yang terdiri dari equity 20% dan pinjaman lunak dari Japan Bank for International Corporation (JBIC) 80%, melalui skema IPP.