Jakarta-TAMBANG. Pemerintahan mewacanakan pembangunan pembangkit listrik sebesar 35 ribu megawatt (MW) selama lima tahun ke depan. PT PLN (Persero) diberi mandat membangun pembangkit sebesar 15 ribu MW. Dari 15 ribu MW tersebut salah satu pembangkit yang akan dibangun adalah jenis PLTA.
Principal Engineer Konstruksi pada Direktorat Konstruksi dan EBT Moch Sofyan mengatakan, PLTA yang pertama akan dibangun di Sungai Citarum, Ciranjang dengan kapasitas 1.040 MW, kemudian PLTA Jatigede dengan kapasitas 110 MW, lalu PLTA Asahan dengan kapasitas 175 MW.
“Ketiga kontrak tersebut sudah di tandatangani semua sudah proses, sudah bikin jalan. Tahun 2015 akan mulai konstruksi. Itu yang bangun semua PLN,” kata Sofyan, di kantor PLN Pusat, Kamis (27/11).
Sofyan menambahkan, selain itu PLN juga membangun PLTA Pesangan, Aceh yang sedang dalam konstruksi dengan kapasitas 88 mw. Progresnya sudah 40%. Tidak hanya itu, Sofyan mengungkapkan di dalam waktu bersamaan, PLN sedang melakukan studi kelayakan membangun PLTA lainnya yang bekerjasama sama dalam hal pendanaan oleh pihak asing.
“PLTA Masang 2, itu 56 MW pendanaannya dari Prancis, PLTA Kumbih 4 di Medan 45 MW dari Jerman pendanaannya. Lalu PLTA Poko 234 MW dan PLTA Bakaro 2 dengan kapasitas 126 MW di Sulawesi Selatan ini yang danai World Bank,” katanya. Selain itu, ada juga PLTA Matenggeng, Ciamis Jawa Barat dengan kapasitas 800 mw dan didanai oleh World Bank.
Menurut Sofyan, pembangunan PLTA oleh siapapun boleh dilakukan, karena yang pasti PLN akan membeli harga listrik tersebut sesuai peraturan menteri ESDM. “Bisa dikembangkan swasta, PLN siap beli listriknya dengan harga yang sudah ditetapkan,” pungkasnya.