Bali,TAMBANG, Kegiatan the 11th ASOMM Joint Working Groups Meeting and its associated meetings telah resmi dimulai dan akan berlansung sampai Jumat,(3/5). Plt Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM, Bambang Suswantono menyampaikan sambutan sekaligus membuka secara resmi pertemuan yang dihadir negara-negara ASEAN.
“Sebagai tuan rumah the 11th ASOMM Joint Working Groups Meeting and its associated meetings, dan pertemuan-pertemuan terkait, izinkan saya menyampaikan sambutan hangat kami kepada Anda semua yang telah menghadiri pertemuan penting ini di pulau indah yang disebut pulau dewata, di sini di Bali, Indonesia,”ungkap Bambang membuka sambutannya.
Selanjutnya Ia menyampaikan beberapa hal yang menjelaskan peran penting mineral di masa depan. Setidaknya ada dua dokumen Tingkat Pemimpin yaitu Deklarasi Pemimpin ASEAN tentang Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik Regional. Kemudian pernyataan Pemimpin ASEAN tentang Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik yang meliputi komitmen para Pemimpin untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik yang kuat.
“Para Pemimpin juga membayangkan ASEAN sebagai pusat produksi global industri kendaraan listrik. Para pemimpin kita juga menegaskan kembali komitmen mereka untuk mempercepat transisi energi sebagaimana diatur dalam Deklarasi Pemimpin ASEAN tentang ASEAN sebagai Episentrum Pertumbuhan,”tandas Bambang.
Menurutnya perkembangan EV dan percepatan transisi energi menempatkan mineral sebagai komponen penting, termasuk mineral kritis. Mineral berperan sebagai bahan baku penyuplai produksi teknologi transisi energi, termasuk dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik, tidak hanya untuk komponen/suku cadangnya tetapi juga untuk baterainya.
Untuk hal ini Bambang menegaskan bahwa ASEAN punya potensi mineral yang sangat besar, khususnya mineral kritis. “Oleh karena itu, ASEAN harus menjadi pemain kunci dalam bidang mineral penting di dunia. ASEAN harus mampu memanfaatkan peluang ini untuk mengembangkan mineral-mineral penting sebagai leverage pertumbuhan ekonomi regional ASEAN,”terangnya.
Menurutnya visi para Pemimpin yang ingin menjadikan ASEAN sebagai pusat produksi global industri kendaraan listrik dimungkikan. Potensi mineral ASEAN yang sangat besar membuka peluang menjadi pusat hilirisasi mineral.
“Hal ini akan memberikan manfaat ganda bagi negara-negara anggota ASEAN baik sebagai negara maupun kawasan, dan ASOMM perlu mengambil bagian dalam upaya ini,”tandas Bambang.
Selanjutnya Purnawirawan TNI AL ini mengangkat beberapa isu terkait kerja sama ASEAN di bidang Mineral. Pertama, diingatkan kembali bahwa kerjasama mineral, ASOMM, dimulai pada tahun 1996, dimana pertemuan ASOMM pertama juga diadakan di Bali, pada 22-24 Oktober 1996. Dengan demikian forum ini sudah berusia 28 tahun
“Kita telah mencapai banyak hal selama bertahun-tahun, namun kami yakin bahwa ASEAN masih perlu mengambil tindakan yang lebih komprehensif untuk menjadikan kerja sama mineral lebih strategis dalam waktu dekat,”tandasnya.
Dengan visi menjadikan ASEAN sebagai pusat hilirisasi mineral, ASOMM perlu fokus pada program implementasi yang mendukung visi tersebut dan dimasukkan dalam AMCAP berikutnya. “Ini adalah visi besar yang memerlukan tindakan besar dan komitmen kuat dari seluruh negara anggota ASEAN,”ungkapnya.
Kedua Bambang mendorong ASOMM untuk lebih efektif dan efisien baik dalam struktur organisasi maupun implementasi program pada AMCAP berikutnya. “Kita perlu bekerja sama untuk merancang kerangka kerja sama mineral kita agar lebih kompetitif dan berdampak pada Kawasan,”ujar Bambang.
Dan hal ketiga Ia mendorong partisipasi dan keterlibatan yang lebih tinggi dari negara-negara anggota ASEAN di setiap tahapan, mulai dari pengembangan rencana aksi, implementasi program, serta evaluasi dan rekomendasi solutif untuk kemajuan yang lebih besar dalam pengembangan mineral ASEAN.
“Saya yakin kita semua mempunyai semangat dan kemauan yang sama untuk menjadikan ASOMM lebih strategis di masa depan. Dengan semangat ASEAN, saya berharap pertemuan kita hari ini produktif, bermanfaat, dan kerja sama kita di bidang mineral dapat mempererat kebersamaan dan mencapai tujuan kita bersama,”pungkasnya.