Jakarta-TAMBANG. PT PLN (Persero) telah menunjuk perusahaan asal Tiongkok, Sinohydro Corporation Limited, untuk membangun proyek Pusat Listrik Tenaga Air (PLTA) Jati Gede berkapasitas 2×55 megawatt (MW) .
Dalam pembangunan PLTA ini, Sinohydro membentuk konsorsium dengan PT PP Tbk (PTPP). Melalui keterangan resmi dari PLN dijelaskan bahwa PLTA ini berada di desa Cijeunjing, Jati Gede, Sumedang, JawaBarat. PLTA ini nantinya akan memanfaatkan air yang ada di Bendungan Jati Gede yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Air di bendungan ini, selain untuk kebutuhan membangkitkan listrik melalui PLTA, juga dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan irigasi seluas 90 hektare dan upaya pengendalian banjir untuk daerah Pantura Jawa, terutama antara kota Cirebon dan Indramayu.
“Jika pembangunan proyek PLTA ini bisa dimulai di awal 2015, dan semua berjalan sesuai perencanaan, maka diperkirakan di awal 2019 PLTA Jati Gede sudah dapat menyuplai pasokan listrik ke dalam sistim kelistrikan Jawa, tapi saya harapkan bisa selesai lebih cepat dari jadwal,” kata Nur Pamudji, Direktur Utama PLN, Jumat (19/12).
Waduk Jatigede sendiri digadang akan menjadi waduk terbesar kedua di Indonesia, setelah Waduk Jatiluhur di Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Pembangunan waduk diperkirakan menelan dana sebesar Rp 1,15 triliun. Nantinya, waduk ini akan digenangi lebih dari 1 miliar kubik air, dengan luas area hampir lima hetare. Luasan tersebut mencakup 12 desa di empat kecamatan yang terletak di Kabupaten Sumedang.
Tercatat, potensi tenaga air sebagai sumber listrik di Indonesia mencapai 75 ribu MW, dan lebih dari sepertiganya dikategorikan layak untuk dikembangkan. Namun saat ini, baru sekitar 4 ribu MW yang telah dimanfaatkan. Indonesia memiliki potensi air yang besar. Berdasarkan Hydropower Potential Study, potensi tenaga air di Indonesia terdapat 75.000 Mega Watt (MW), setelah dilakukan proses penyaringan terdapat 25.600 MW yang layak untuk dikembangkan.
Pembangunan PLTA ini meliputi gedung pembangkit (power house), berikut dengan saluran pembawa air (water ways), tangki pendatar air (surge tank), pipa pesat (penstock), saluran buang (tailrace), bangunan transmisi (transformer yard dan switchyard), jaringan transmisi (transmission line) serta bangunan penunjang lainnya. Listrik yang dihasilkan PLTA Jatigede akan masuk ke dalam sistim transmisi 150 kV Jawa Bali.
Dalam penandatanganan kontrak Engineering, Procurement and Construction (EPC) PLTA Jati Gede ini dilakukan oleh Direktur Utama PLN, Nur Pamudji dengan Deputy Managing Director Asia-Pasific Sinohydro Corporation Limited, Deng Xi dari konsorsium Sinohydro-PTPP.