Jakarta-TAMBANG. Menyadari akan kebutuhan listrik di Pulau Nias, saat ini PLN telah menyiapkan mesin dengan total kapasitas 24 MegaWatt (MW) yang tersebar di Nias. Hal ini sebagai bentuk upaya PLN dalam pemenuhan kebutuhan listrik bagi warga Nias.
Mesin pertama sebesar 13 MW telah melalui uji kelayakan, sedang berada dalam tahap uji coba sebesar 5 MW telah berhasil masuk dalam sistem kelistrikan dan diperkirakan dapat beroperasi secara maksimal pada 21 Mei. Selain itu, terdapat juga mesin kedua sebesar 7 MW sedang dalam tahap instalasi pipa BBM, dan diperkirakan dapat beroperasi pada 22 Mei. PLN juga telah menyiapkan mesin ketiga yang ditempatkan di Teluk Dalam dengan kapasitas sebesar 6 MW, diperkirakan akan beroperasi pada 29 Mei.
Sementara itu terkait kontrak mesin pembangkit milik American Power Rent (APR) sebesar 2×10 MW yg terletak di Idanoi dan Moawo, PLN ingin memperpanjang kontrak hingga akhir Desember 2016, namun APR menginginkan kontrak hanya diperpanjang selama 2 bulan (berakhir pada 11 Juni 2016). Selain itu PLN telah memenuhi kewajiban untuk membayar kontrak di lokasi Idanoi dan Moawo. PLN telah mengirim surat ke pihak APR sebanyak tiga kali agar APR segera mengajukan tagihan dan pembayaran dapat segera dilakukan.
Adapun untuk lokasi Medan, PLN telah melakukan pembayaran sebesar 50% dari total tagihan, dimana sisa pembayaran akan dilakukan oleh PLN setelah audit eksternal selesai. Hingga saat ini audit eksternal masih berjalan.
Selain itu terkait dengan penawaran pihak APR kepada PLN untuk membeli mesin sebesar 2×10 MW di Idanoi dan Moawo dengan harga 11,5 juta USD, hingga saat ini PLN masih menunggu detail spesifikasi mesin pembangkit, namun hingga kini (18/5) pihak APR belum juga memberikan detail spesifikasi mesin tersebut.
Manager Senior Public Relations, Agung Murdifi menyatakan PLN berharap agar pihak APR dapat segera memberikan spesifikasi dari mesin pembangkit, agar dapat segera ditindaklanjuti proses uji tuntas (due diligence) dan penilaian (appraisal) nya.
“Kalau sudah ada detail spesifikasi mesin, proses administrasi dan pembelian mesin akan lebih mudah kami lakukan. Pembelian mesin ini nantinya akan dapat meningkatkan pelayanan kelistrikan di Nias. Dan kami sangat berharap kerjasama dari pihak APR untuk hal ini,” pungkas Agung Murdifi.