Jakarta-TAMBANG- Dalam rangka mendorong pertumbuhan industri panas bumi di Tanah air, PT PLN (Persero) turut ambil bagian dengan menjadi salah satu narasumber di acara “transfer knowledge – Geothermal Goes to Campus yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) di Aula Gedung Rektorat, Universitas Nusa Cendana, Kupang, NTT (14/4).
Yunus Saefulhak, Direktur Panas Bumi, Dirjen EBTKE Kementrian ESDM, mengatakan potensi panas bumi Indonesia cukup besar besar yaitu 29.475,5 MW atau 40 % dari potensi panas bumi dunia. Penebaran panas bumi di Indonesia, tersebar di 324 titik jalur ring of fire Indonesia. Pengembangan panas bumi akan memberi dampak positif dalam meningkatkan rasio elektrifikasi nasional.
Kepala Divisi Regional PLN Pengembangan Sulawesi dan Nusa Tenggara Timur , Dewa Gede Ngurah Ambara mengungkapkan, untuk pengembangan PLT Panas Bumi sesuai rencana usaha penyedaiaan tenaga listrik (RUPTL) yang telah ditetapkan untuk tahun 2016-2025, dari semuala ditargetkan 4,8 GW, telah direvisi menjadi 6,2 GW. Khusus di NTT, pengembangan akan dilakukan di Ulumbu dan Mataloko. Di dua lokasi tersebut, pemanfaatan panas bumi telah dilakukan.
“Perlu diketahui terkait pengembangan disesuaikan dengan kondisi di hulu, tidak bisa disesuaikan dengan keadaan ekonomi karena dalam proses pelaksanaannya diperlukan kegiatan operasional dari pembangkitan hingga transmisi yang cukup rumit. Kapasitas PLTP terpasang saat ini di Indonesia besarnya adalah 572,5 MW yang dikelola oleh PLN dan 1.404,5 MW yang dikelola oleh IPP” tambah Ambara
Transfer knowledge ini tidak hanya dihadiri oleh Direktorat Panas Bumi Kementrian ESDM dan PLN, tetapi juga sejumlah stakeholder terkait juga ikut memberikan pandangannya kepada kaum muda dan akademisi di Provinsi NTT dalam upaya menciptakan energi baru terbarukan bagi generasi mendatang.
Transfer knowledge – Goes to campus ini diadakan dibeberapa universitas yang memiliki potensi panas bumi. Selain itu acara ini juga dalam rangka memberikan pemahaman tentang pertumbuhan konsumsi energy yang cukup tinggi, yaitu sebesar 8,4% per tahun dimana target energi terbarukan pada bauran energi nasional tahun 2025 adalah 23%.